Lamongan - Alokasi pupuk bersubsidi jenis urea untuk
27 kecamatan di Kabupaten Lamongan tahun ini mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2012. Alokasi urea tahun ini sebesar 50.581 ton dan
lokasi tahun 2012 sebanyak 67.900 ton.
Penurunan alokasi ini sebagaimana udah ditetapkan Gubernur Jatim, juga terjadi pada semua jenis pupuk bersubsidi.
Diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan Aris
Setiadi melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, penurunan
alokasi pupuk di Lamongan ini karena memang kebijakan pemerintah pusat
yang menurunkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2013. Penurunan tersebut,
lanjut dia, juga dialami daerah lain sebagaimana diatur dalam Surat
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012 tentang
Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor
Pertanian Tahun Anggaran 2013.
“Bukan hanya untuk Lamongan, namun juga di seluruh Jatim bahkan di semua
wilayah lain di Idonesia alokasi pupuk bersubsidi dikurangi oleh
Kementerian Pertanian. Tahun lalu, alokasi urea Jatim mencapai 1.269.600
ton. Sementara tahun ini Jatim hanya dapat alokasi 1 juta ton. Sehingga
penurunan alokasi pupuk ini juga berimbas pada alokasi Lamongan, “ urai
dia.
Lebih lanjut disebutkan olehnya, pengurangan tersebut sebenarnya bisa
tidak terlalu berdampak jika petani Lamongan sudah tidak melakukan
pemupukan tunggal yang hanya mengandalkan pupuk urea. Yang terjadi,
masih banyak petani yang masih sangat bergantung dengan urea.
“Kedepan, akan lebih diintensifkan lagi sosialiasi kepada para petani
agar lebih efisien daam melakukan pemupukan dengan memperhatikan
rekomendasi pemupukan berimbang dari Dinas Pertanian dan Kehutanan.
Petani juga diharapkan lebih intensif menggunakan pupuk organik yang
meski belumsepenuhnya bisa menjadi substitusi bagi pupuk urea, sangat
bermanfaat agar struktur tanah lebih baik, “ kata dia.
“Bapak Bupati (Fadeli) juga tengah berkonsentrasi agar tingkat
kesejahteraan petani meningkat. Diantaranya dengan melakukan modernisasi
pertanian berupa pemberian bantuan hand traktor, pembukaan demplot di
tiap kecamatan, mesin panen multi guna dan perbaikan jaringan irigasi, “
imbuh dia.
Secara rinci, alokasi urea tahun ini 50.581 ton turun dibanding alokasi
ahun 2012 yang 67.900 ton. Selanjutnya SP 36 dari alokasi tahun 2012
yang 18.450 ton, di tahun ini alokasinya 11.380 ton. Untuk pupuk ZA juga
turun dari alokasi tahun 2012 yang sebanyak 14.290 ton menjadi 13.818
ton di tahun 2013. Sedangkan pupuk NPK tahun ini alokasinya 36.223 ton,
turun dibanding alokasi tahun 2012 yang 42.060 ton. Yang mengalami
kenaikan hanya alokasi untuk pupuk organik. Yakni dari 14.250 ton di
tahun 2012 menjadi 15.472 ton untuk alokasi tahun 2013.
Untuk HET, tidak ada perubahan harga. Pupuk Urea HET-nya Rp 1.800
perkilogram, SP 36 Rp 2.000 perkilogram, pupuk ZA Rp 1.400 perkilogram,
NPK Rp 2.300 perkilogram dan pupuk organic Rp 500 perkilogram. Jir/sg
Home »
pemerintahan
» Alokasi Pupuk Bersubsidi Menurun
Alokasi Pupuk Bersubsidi Menurun
Written By Unknown on Friday, February 15, 2013 | 10:25 PM
Labels:
pemerintahan
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !