LAMONGAN - Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, pada
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Erma Budiyanto, sangat
mengapresiasi dengan inovasi pemerintah daerah yang menggalakan
pertanian ramah lingkungan.
Kebijakan yang demikian inilah, salah satunya kebijakan yang bisa dikatakan selaras dengan keinginan Presiden, untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dengan penggunaan agens hayati untuk membasi hama.
"Kebijakan apapun harus mampu meningkatkan produksi, harus dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, serta mampu menjaga lingkungan yang lestari, dengan penggunaan agens hayati ini ia yakin hal itu bisa diwujudkan," katanya.
"Apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah Lamongan, adalah sesuatu yang sangat tepat apalagi kebijakan ini selaras dengan keinginan presiden," kata Dirjen Tanaman Pangan kala itu.
Meski menurutnya, untuk mengubah perilaku petani beralih ke agens hayati tidaklah mudah, tapi Lamongan sudah mampu mewujudkannya, salah satunya memperluas skala SLPHT, dan itu sudah tepat.
Dikatakannya, penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan telah memulai lingkaran setan timbulnya ledakan hama tanaman. "Ekosistem yang tidak seimbang menyebabkan timbulnya hama dan penggunaan pupuk urea berlebihan telah merusak tanah sehingga mengancam produksi pertanian," kata dia.
Agen hayati menurutnya, bukan pengganti pestisida. Penggunaan agen hayati sangat bagus untuk pencegahan penyakit tanaman. Tapi bukan berarti dengan menggunakan agen hayati semuanya akan berjalan baik-baik saja.
Dia mengatakan hama penyakit meledak karena serangkaian penyebab. Maka soslusinyapun harus dengan serangkaian cara. Dia menyebut caranya adalah dengan menyehatkan tanah, menyehatkan tanaman dan meningkatkan keanekaragaman hayati. jr
Kebijakan yang demikian inilah, salah satunya kebijakan yang bisa dikatakan selaras dengan keinginan Presiden, untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dengan penggunaan agens hayati untuk membasi hama.
"Kebijakan apapun harus mampu meningkatkan produksi, harus dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, serta mampu menjaga lingkungan yang lestari, dengan penggunaan agens hayati ini ia yakin hal itu bisa diwujudkan," katanya.
"Apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah Lamongan, adalah sesuatu yang sangat tepat apalagi kebijakan ini selaras dengan keinginan presiden," kata Dirjen Tanaman Pangan kala itu.
Meski menurutnya, untuk mengubah perilaku petani beralih ke agens hayati tidaklah mudah, tapi Lamongan sudah mampu mewujudkannya, salah satunya memperluas skala SLPHT, dan itu sudah tepat.
Dikatakannya, penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan telah memulai lingkaran setan timbulnya ledakan hama tanaman. "Ekosistem yang tidak seimbang menyebabkan timbulnya hama dan penggunaan pupuk urea berlebihan telah merusak tanah sehingga mengancam produksi pertanian," kata dia.
Agen hayati menurutnya, bukan pengganti pestisida. Penggunaan agen hayati sangat bagus untuk pencegahan penyakit tanaman. Tapi bukan berarti dengan menggunakan agen hayati semuanya akan berjalan baik-baik saja.
Dia mengatakan hama penyakit meledak karena serangkaian penyebab. Maka soslusinyapun harus dengan serangkaian cara. Dia menyebut caranya adalah dengan menyehatkan tanah, menyehatkan tanaman dan meningkatkan keanekaragaman hayati. jr
Salam dari desa
ReplyDelete_______
www.sumberagung.desa.id