Pompa banjir yang tersedia dua tahun terakhir itu, saat ini sudah ready dan siap difungsikan manakalah wilayah yang dekat dengan sluis terjadi genanangan air, apalagi kapasitas pompa banjir saat ini tersedia 4000 liter perdetik.
"Di Sluis Kuro ini, Pemkab Lamongan sudah menyiapkan pompa untuk membuang banjir di kawasan Bengawan Jero dengan kapasitas 4000 liter perdetik. Sehingga ketika curah hujan tinggi dan menimbulkan genangan di kawasan bonorowo ini, air bisa cepat dibuang," kata Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, Minggu (27/10).
Dikatakan, pompa banjir yang baru saja diujicoba adalah satu unit pompa pengadaan APBD dengan kapasitas 500 liter perdetik. Keberadaan pompa baru ini melengkapi enam unit pompa yang sudah ada sebelumnya dengan total kapasitas 3500 liter perdetik.
Dirinci olehnya, tahun 2011 ada pengadaan dua pompa air dengan kapasitas masing-masing 250 liter perdetik. Kemudian di tahun 2012 kembali di tambah 2 unit pompa dengan kapasitas per unitnya 500 liter perdetik dan dua unit pompa lainnya dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter perdetik.
“Kawasan Bonorowo ini unik karena berupa cekungan dan lebih rendah dari daerah sekitarnya. Sehingga ketika hujan tiba, air tidak bisa cepat surut. Karena itu Pak Bupati berinisiatif mengadakan pompa banjir di pintu Sluis Kuro agar air cepat dibuang, “ kata dia.
Selain pompa banjir, sebanyak 18 saluran air di Lamongan juga dikeruk dengan anggaran total Rp 3,43 miliar. Termasuk diantaranya Sungai Sumargo di Jalan Veteran Kota Lamongan dan Sungai Deket di Kecamatan Deket.
Sedangkan untuk meningkatkan tandon air bagi kebutuhan masyarakat, tahun ini sebanyak 49 waduk dan rawa dinormalisasi dengan anggaran total lebih dari Rp 8 miliar. Normalisasi tersebut termasuk pengerukan sebanyak 80 ribu meter kubik untuk Waduk Gondang Kecamatan Sugio dan Waduk Joto di Kecamatan Lamongan. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !