381 Pilkades Digelar Mei - Juni

Bupati Lamongan H Fadeli berjabatan tangan
dengan para anggota BPD di Pendopo Lokatantra

LAMONGAN – Pelaksanaan 381 Pilkades akan dilaksanakan tiga kali, selama Mei hingga Juni 2013.  “Pelaksanaannya tetap massal, tapi pemilihannya dilakukan dalam tiga tahapan terbagi masing – masing wilayah eks pembantu bupati,” kata Mohammad Nalikan, Kabag Pemdes kepada Surya Online, Senin (11/2/2013).

Sesuai jadwal,  pada 5 Mei dilaksanakan eks pembantu bupati Karangbinangun dan eks pembantu bupati Babat  sebanyak 125 desa. Sedang pada 19 Mei  untuk desa – desa  eks pembantu bupati Lamongan  dan eks pembantu Paciran  sebanyak 113 desa, sedang terakhir pada 2 Juni  untuk pemilihan desa eks pembantu bupati  Sukodadi dan eks pembantu bupati Ngimbang  berjumlah  143 desa.

Pembagian wilayah ini, menurut Nalikan, dimaksudkan untuk memudahkan pengamanannya. Sangat tidak mungkin pemilihan sebanyak 381 desa itu serempak dilaksanakan dalam waktu yang sama. Petugas keamanan tidak memungkinan dan tingkat kerawanannya juga sangat tinggi. “Makanya dibagi perwilayah eks pembangu bupati,” kata Nalikan







Kabag Pemerintahan Desa Kabupaten Lamongan Mohammad Nalikan menyampaikan, pembinaan bagi BPD periode 2013-2019 tersebut akan berlangsung selama dua hari. Hari pertama diikuti oleh BPD dari 298 desa dan hari berikutnya diikuti oleh 164 desa.

“Pemkab Lamongan sudah menyelesaikan tahapan awal, yaitu pelantikan seluruh BPD Januari kemarin. Dalam pembinaan dan pelatihan ini anggota BPD menerima materi terkait pelaksanaan pilkades massal di Lamongan yang akan dilaksankan dalam tiga tahapan. Yakni pada 5 Mei, kemudian 19 Mei dan tahap ketiga pada 2 Juni,” katanya.

Sementara itu, Bupati H Fadeli yang membuka pembinaan itu mengatakan, BPD memiliki peran penting dalam setiap tahapan pelaksanaan pilkades massal nanti.

“Saya berharap agar tahapan-tahapannya dipahami dan diterapkan dengan benar. Karena nanti yang akan melaksanakan pilkades jumlahnya mencapai 381 desa,” harapnya.

Fadeli juga meminta agar BPD saling mengisi peran, menjadi partner bagi Kades untuk pembangunan desa. Bukan sebaliknya, malah menjadi rival yang menghambat pembangunan di desa.

“Pembangunan di desa tidak bisa hanya dilaksankan oleh Kades saja. Justru BPD yang berisi tokoh-tokoh masyarakat ini yang akan memiliki peran bersama Kades. Karena BPD sendiri memiliki fungsi sebagai mitra dan pengawasan bagi pelaksanaan pembangunan di desa,” tuturnya.