2 Juta Warga Miskin Tak Terima Kartu Jamkesmas

SURABAYA - Dari 14 juta orang yang terdata berhak menerima kartu Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) pada 2013, baru 12 juta orang yang menerimanya. Sisanya sebanyak 2 juta warga miskin di Jawa Timur masih ngaplo alias belum dapat.

“Peserta Jamkesmas di Jatim ada 14.001.871 orang. Tapi 2 juta diantaranya masih belum menerima kartu. Kami upayakan agar mereka secepatnya menerima kartu,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Rasiyo, saat inspeksi bersama Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Ali Gufron Mukti di RSU dr Soetomo Surabaya, kemarin.

Rasiyo mengatakan, pada 28 Februari mendatang kartu Jamkesmas tersebut sudah terdistribusi 100%. Seminggu sebelumnya, atau 21 Februari, pihaknya akan melakukan cross chek kembali data pendistribusian tersebut.

Nah kartu yang belum dibagikan, sebagian besar berasal dari 5 kabupaten. Yakni Bojonegoro, Lamongan, Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso. Di 5 kabupaten tersebut, ada kendala pendistribusian. Kebanyakan disebabkan oleh pelarangan pembagian kartu Jamkesmas oleh kepala daerah setempat. “Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat tidak membagikan kartu Jamkesmas karena dilarang oleh kepala daerahnya. Kalau seperti itu terus, akan kami tinggal. Itu urusan kepala daerah dengan masyarakatnya sendiri,” jelas mantan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur ini.

Untuk 33 kabupaten/kota yang sudah membagikan kartu Jamkesmas, Rasiyo mengakui masih ada beberapa kendala. Diantaranya kartu rusak, belum dibagikan, atau memang tidak berhak. Bagi yang tidak berhak, akan dialihkan kepada orang lain yang berhak. Tidak berhak contohnya adalah meninggal dunia, termasuk orang ekonomi mampu, atau pegawai negeri baik sipil maupun militer.

Rasiyo mencontohkan wilayah yang sudah membagikan kartu Jamkesmas adalah Pacitan. Kartu tersebut belum seluruhnya terdistribusi karena berbagai hal. Yakni sudah meninggal (869 orang), pindah (587 orang), dan ada kartu tapi tak ada orangnya (614 nama).

Contoh lain yang sudah selesai adalah Kota Probolinggo. yakni sudah meninggal (334 orang), double nama (52 orang), pindah (661 orang), PNS (4 orang), tidak berhak karena ekonomi mampu (640 orang), dan ada kartu tapi tidak ada orang (201 nama). “Tapi itu semua masih kami verifikasi lagi. Jumlah pastinya nanti tanggal 28 Februrari saja,” ucapnya enggan menyebutkan hasil verifikasi sementara.

Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan RI Ali Gufron Mukti menyatakan mulai 1 Januari 2014, sistem Jamkesmas akan diberlakukan untuk seluruh warga negara. Pada 2019, ditargetkan seluruh warga negara Indonesia dapat berobat secara gratis. “Awal tahun depat kami terapkan secara bertahap,” ujarnya. Dia mengatakan peserta Jamkesmas 2013 seluruh Indonesia sebanyak 86,4 juta orang. Sebelumnya, jumlah peserta Jamkesmas masih 76,4 juta orang. arf