LAMONGAN - Lamongan terus berupaya mengurangi
ketergantugan pupuk kimia, dalam upaya meningkatkan produktivitas dan
kualitas tanaman padi, salah satunya terus menggalakkan penggunaan agens
hayati.
Bahkan penggunaan agens hayati sudah bisa dirasakan oleh petani, meski belum semua petani menggunakan pupuk organik ini. Bahkan gerakan penyemprotan dengan agens hayati terus disosialisasikan, salah satunya di Desa Brangsi Kec Laren Lamongan.
Bupati Lamongan Fadeli memimpin gerakan penyemprotan dengan agens hayati tersebut. Ia Turun sendiri ke ladang persawahan bersama Sekkab, dan petani setempat, Hadir pula dalam kesempatan itu Direktur Perlindungan Tanaman Pangan pada Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Erma Budiyanto.
Di Lamongan sendiri penggunaan agens hayati sudah semakin marak di tengah masih tingginya penggunaan pestisida yang terbukti merusak ekosistem. Saat ini tercatat ada 27 kelompok Pusat Pengembangan Agens Hayati (PPAH) yang sudah mengembangkan dan menerapkan pengendalian hama dengan agens hayati.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, Aris Setiadi, seusai penyemprotan agens hayati di Desa Brangsi. Di Kecamatan Laren sendiri terdapat 3 kelompok tani yang memiliki PPAH.
Bahkan di Desa Gampang Sejati, juga di Kecamatan Laren, dia mengklaim sudah tidak ada lagi petani yang menggunakan obat-obatan kimia. "Ketahanan pangan di Lamongan selama ini terjaga dengan berbagai upaya. Sehingga tahun lalu Lamongan meraih penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Bapak Wakil Presiden Boediono," kata dia.
Bupati Fadeli sendiri menyebut gerakan penyemprotan dengan agens hayati itu sebagai bagian ikhtiar pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi, menuju pertanian yang berkelanjutan, dan ramah lingkungan."Kegiatan ini juga bagian upaya kami untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN)," imbuh dia. jr
Bahkan penggunaan agens hayati sudah bisa dirasakan oleh petani, meski belum semua petani menggunakan pupuk organik ini. Bahkan gerakan penyemprotan dengan agens hayati terus disosialisasikan, salah satunya di Desa Brangsi Kec Laren Lamongan.
Bupati Lamongan Fadeli memimpin gerakan penyemprotan dengan agens hayati tersebut. Ia Turun sendiri ke ladang persawahan bersama Sekkab, dan petani setempat, Hadir pula dalam kesempatan itu Direktur Perlindungan Tanaman Pangan pada Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Erma Budiyanto.
Di Lamongan sendiri penggunaan agens hayati sudah semakin marak di tengah masih tingginya penggunaan pestisida yang terbukti merusak ekosistem. Saat ini tercatat ada 27 kelompok Pusat Pengembangan Agens Hayati (PPAH) yang sudah mengembangkan dan menerapkan pengendalian hama dengan agens hayati.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, Aris Setiadi, seusai penyemprotan agens hayati di Desa Brangsi. Di Kecamatan Laren sendiri terdapat 3 kelompok tani yang memiliki PPAH.
Bahkan di Desa Gampang Sejati, juga di Kecamatan Laren, dia mengklaim sudah tidak ada lagi petani yang menggunakan obat-obatan kimia. "Ketahanan pangan di Lamongan selama ini terjaga dengan berbagai upaya. Sehingga tahun lalu Lamongan meraih penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Bapak Wakil Presiden Boediono," kata dia.
Bupati Fadeli sendiri menyebut gerakan penyemprotan dengan agens hayati itu sebagai bagian ikhtiar pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi, menuju pertanian yang berkelanjutan, dan ramah lingkungan."Kegiatan ini juga bagian upaya kami untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN)," imbuh dia. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !