Alat Peraga Kampanye Dirusaki

LAMONGAN  - Jelang perhelatan akbar pemilihan legislatif, suhu politik di Lamongan kian memanas. Antar caleg sudah saling sikut untuk sekedar berebut simpati agar meraup suara.

Bahkan aksi frontal yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab tersebut saat ini kian meresahkan. Aksi vandalisme ini seakan sudah menjadi-jadi, dan pihak Panwaskab sudah mencium kalau kerusakan Alat Peraga Kampanye (APK) sengaja disobek oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Setidaknya ada beberapa titik terdapat APK yang dipasang oleh beberapa caleg dari parpol mulai rusak, dan kerusakan yang terjadi diduga kuat mengandung unsur kesengajaan. Dan kalau itu benar, patut diduga dilakukan karena persaingan antar caleg secara tidak fair.

Kerusakan yang paling mencolok terjadi di perempatan Pasar Sidoharjo Lamongan atau perempatan Jalan Sumargo, Jalan Pahlawan, Jalan Sunan Drajat, dengan Jalan Mantup. APK yang rusak di lokasi itu antara lain milik caleg Partai Demokrat, PPP, PKB, PKS, dan lainnya.

Kerusakan APK serupa juga terlihat di pertigaan Jalan Sumargo, Jalan Veteran dan Jalan Tambakboyo. Antara lain APK milik Caleg PPP, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Golkar.Kerusakannya umumnya berupa sobekan secara horizontal atau vertical, seperti bekas di sayat dengan benda tajam.

Ketua Panwaskab Lamongan, Tony Wijaya tidak membantah banyaknya APK rusak yang diduga karena factor kesengajaan. Karena kerusakannya hamir sama disobek melintang dengan menggunakan benda tajam."Kami banyak menerima laporan adanya perusakan APK. Tidak hanya di kawasan perkotaan, tapi juga di wilayah kecamatan, bahkan desa-desa," ujarnya.

Tony menjelaskan, pengamanan dan pengawasan APK merupakan tugas dari para pemiliknya. Yakni caleg atau parpol pemasangnya. Panwaskab tugasnya mengawasi pemasangannya agar sesuai dengan aturan yang berlaku."Kalau pemilik APK merasa dirugikan, hal itu bisa langsung dilaporkan, karena perusak bisa dijerat dengan pidana murni," pungkasnya.

Jelang pemilihan legislatif (Pileg), sejumlah calon wakil rakyat di Lamongan mengeluhkan pengrusakan alat peraga kampanya, baik berupa baliho ataupun banner.

Salah satunya, Nihrul Bahi Al HAidar Caleg Muda dari PPP yang mencalonkan di dapil 1 no 9 ini ketika dikonfirmasi mengatakan biar aja masalah itu terjadi dan gak usah dibuat sendiri, lha wong masyarakat yang menilai koq, yang penting kita sudah berusaha semampu kita untuk tetap taat pada aturan KPU tp masih aja seperti itu,

Sementara Wakil Ketua DPRD, Saim yang kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg).
Ia menduga, rusaknya baliho milik caleg dilakukan simpatisan yang ingin memenangkan jagonya.

“Gambar saya sejak masuk Kecamatan Turi hingga di beberapa tempat disobek sampai habis. Jumlahnya tidak bisa dihitung,” ujar Saim kepada SURYA Online, Kamis (20/2/2014).

Saim mengaku belum mengetahui siapa pelakunya, sehingga sulit melaporkan masalah ini ke polisi.

Nasib serupa juga dialami Wakil Ketua DPRD, Husnul Aqib yang juga Ketua DPD PAN.

Baliho caleg DPRD Provinsi ini juga banyak yang dirusak, dengan cara disobek maupun dirobohkan tiang bingkainya.

Perusakan ini dialami hampir semua caleg yang diusung 12 partai peserta pemilu.

Ketua Panwaslukab, Tony Wijaya mengatakan pihaknya telah menginventarisir dan mendata alat peraga kampanye (APK) yang dirusak .

”Saya menilai pengrusakan ini tersistematis dan banyak dialami partai-partai besar,” ungkap Tony.

Panwas menyebut pihaknya tidak bisa menjaga APK yang  ada karena hal ini harus dilakukan sendiri oleh masing-masing caleg maupun partainya.

Namun, pihaknya bisa menerima laporan pengrusakan yang akan dilanjutkan ke polisi.

“Akan lebih baik lagi jika korbannya, yakni partai maupun caleg lapor langsung ke polisi karena ini sudah masuk ranah pidana umum,” tegasnya.