LAMONGAN - Pasca harga LPG 12 Kg dinaikan oleh
Pertamina dari sebelumnya Rp 70 ribu menjadi Rp 130 ribu, pasokan LPG
warna biru dibeberapa agen dan sub agen LPG di Lamongan mulai tersendat.
Bahkan tidak sedikit sub agen LPG dibeberapa wilayah di kota soto mengaku sudah tidak menjual, dan memilih memasarkan LPG ukuran 3 Kg, karena ada kecendrungan konsumen sudah beralih ke LPG 3 Kg, apalagi pasokan LPG biru tidak diketahui pasti kapan kembali normal.
"Pasca naik LPG ukuran 12 Kg sudah langka dan tidak ada, di toko ku saja saat ini LPG biru hanya ada 5, padahal sebelumnya setidaknya setiap hari kami selalu menyetok LPG 12 kg lebih dari 15," kata Kusnadi salah satu karyawan Agen LPG di Perum Graha Indah, Senin (6/1).
Dikatakannya, sejak adanya kenaikan LPG 12 Kg dirinya jarang sekali mengirim LPG ke rumah-rumah seperti sebelum adanya kenaikan. Meski demikian, pihaknya sehari bisa dipastikan tetap mengirim LPG tapi ukuran 3 Kg.
"Untuk LPG ukuran 3 Kg saya katakan naik dan hampir setiap hari mengirim, pasca LPG biru ada kenaikan yang cukup segnifikan itu. Dan sampai kapan keadaan ini bertahan, saya belum mengetahuinya,"katanya.
Ia berharap kepada pemerintah pusat untuk segera memutuskan langkah cepat, dengan meminta Pertamina menurunkan harga jual LPG dipasaran, yang terpenting terjangkau dan stok LPG ada tidak sulit seperti sekarang ini yang tidak menentu.
"Kebijakan beralih dari yang awalnya BBM gas ke LPG adalah program pemerintah, kalau sekarang harga LPG melambung pemerintah harus bertanggung jawab dan mencari solusi yang tepat tidak sampai merugikan masyarakat," pintanya. jr
Bahkan tidak sedikit sub agen LPG dibeberapa wilayah di kota soto mengaku sudah tidak menjual, dan memilih memasarkan LPG ukuran 3 Kg, karena ada kecendrungan konsumen sudah beralih ke LPG 3 Kg, apalagi pasokan LPG biru tidak diketahui pasti kapan kembali normal.
"Pasca naik LPG ukuran 12 Kg sudah langka dan tidak ada, di toko ku saja saat ini LPG biru hanya ada 5, padahal sebelumnya setidaknya setiap hari kami selalu menyetok LPG 12 kg lebih dari 15," kata Kusnadi salah satu karyawan Agen LPG di Perum Graha Indah, Senin (6/1).
Dikatakannya, sejak adanya kenaikan LPG 12 Kg dirinya jarang sekali mengirim LPG ke rumah-rumah seperti sebelum adanya kenaikan. Meski demikian, pihaknya sehari bisa dipastikan tetap mengirim LPG tapi ukuran 3 Kg.
"Untuk LPG ukuran 3 Kg saya katakan naik dan hampir setiap hari mengirim, pasca LPG biru ada kenaikan yang cukup segnifikan itu. Dan sampai kapan keadaan ini bertahan, saya belum mengetahuinya,"katanya.
Ia berharap kepada pemerintah pusat untuk segera memutuskan langkah cepat, dengan meminta Pertamina menurunkan harga jual LPG dipasaran, yang terpenting terjangkau dan stok LPG ada tidak sulit seperti sekarang ini yang tidak menentu.
"Kebijakan beralih dari yang awalnya BBM gas ke LPG adalah program pemerintah, kalau sekarang harga LPG melambung pemerintah harus bertanggung jawab dan mencari solusi yang tepat tidak sampai merugikan masyarakat," pintanya. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !