Mahasiswa Demo Dana Jasmas

LAMONGAN  - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Unisda, Rabu (15/1) menggelar aksi demo menuntut Pemkab Lamongan menunda pencairan dana Jasmas anggota DPRD Lamongan usai pelaksanaan pemilu mendatang.

Desakan agar Pemkab menunda pencairan dana Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) Rp 500 juta setiap tahunya tersebut, karena ditemukan adanya upaya anggota dewan incumbent yang kembali mencalonkan bakal menggunakan dana tersebut untuk kepentingan mempengaruhi pemilih, meski uang yang diselipkan ke Jasmas tersebut adalah uang negara.

"Saya pastikan jika Jasmas dicairkan sebelum pileg, maka akan menjadi alat pencitraan bagi parpol, caleg dan bukan murni untuk kepentingan rakyat, ini yang harus dicermati bagi Pemkab, dan jangan segan-segan untuk menundanya," kata Zanut Tauhid, Ketua PMII Komisariat Unisda saat berorasi di depan pemkab.

Dikatakanya, usaha anggota dewan incumbent untuk mempengaruhi pemilih dan bisa mendulang suara, sudah sangat memprihatinkan, karena tidak sedikit dari mereka sudah mengunakan pengaruhnya saat ini sebagai wakil rakyat yang masih duduk di gedung DPRD.

"Jangan sampai masyarakat dibodohi adanya klaim dan manuver dari anggota DPRD yang kini masih aktif dan kembali mencalonkan diri menjadi anggota dewan, dan hal yang demikian ini harus dihentikan,"tegas Zainut dalam orasinya.
Asisten 1, Achmad Farikh yang menerima massa PMII tersebut mengatakan, kalau Pemkab bakal mencairkan dana Jasmas tersebut setiap tri wulan. "Pemkab tidak mungkin melanggar aturan dan akan tetap melaksanakan segala sesuatunya sesuai aturan hukum yang ada,"tegas Farikh. jr