Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdatul Ulama (LPBI NU) mendapat Apresiasi dari Pemkab Lamongan

Gelar konsultasi publik

Yuhronur Efendi, Sekkab Lamongan, dalam acara Konsultasi Publik. (Foto: Ali Muhtar)

Lamongan : Kabupaten Lamongan tergolong rawan banjir dan kekeringan. Untuk itu, tahun 2014 ini Pemkab akan menyusun Rencana Penanggulangan Bencana dan Reaksi Aksi Daerah (RPB RAD).
Bertempat di Ruang Pertemuan Sabha Dyaksa Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan, Kamis (9/1/2014) diadakan kegiatan Konsultasi Publik, untuk mewujudkan rencana tersebut.

Dihadiri 92 peserta dari kalangan SKPD, tokoh masyarakat, LSM dancendikiawan. Bertujuan  untuk mendapatkan masukan dari peserta agar mendapatkan draft dokumen RPB RAD yang sempurna, agar penanggulangan bencana dapat dilakukan dengan baik.

Turut pula diundang 13 Kepala desa rawan bencana di Lamongan, diantaranya Desa Truni dan Banaran di Kecamatan Babat.
Yuhronur Efendi, Sekkab Lamongan, dalam sambutannya menyampaikan, ini merupakan langkah penting untuk membuat dokumen sebagai pedoman penanggulangan bencana.

“Menyadari bahwa Kabupaten Lamongan merupakan daerah rawan bencana, kita memerlukan dokumen untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan aksi penanggulangan bencana. Semoga kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” harapnya.

Untuk diketahui bahwa dana dari kegiatan ini merupakan bantuan dari Australia, yang bekerjasama dengan Indonesia, melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdatul Ulama (LPBI NU).

Susun Dokumen Penanggulangan Bencana

Sebagai daerah yang rawan bencana, salah satunya bencana banjir luapan sungai Bengawan Solo, dan perlu penanganan sistematis dan terukur, Pemkab Lamongan membuat trobosan dengan menyusun dokumen Rencana Penanggulangan Bencana dan Reaksi Aksi Daerah (RPB RAD). Untuk mendapatkan gambaran dan usulan terkait rencana pembuatan dokumen RPB RAD tersebut, Kamis (9/1) sebanyak 92 peserta mengikuti kegiatan Konsultasi Publik RPB RAD. Sekkab Yuhronur Efendi menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah penting untuk membuat dokumen sebagai pedoman penanggulangan bencana. “Menyadari Kabupaten Lamongan merupakan daerah rawan bencana, kita memerlukan dokumen untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan aksi penanggulangan bencana,” katanya. Dana kegiatan ini merupakan bantuan dari Australia yang bekerjasama dengan Indonesia melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU). jr