Ilustrasi
Penegasan itu Rabu (9/10) disampaikan oleh Plt Sekkab Rusgianto, saat membuka Temu Wicara Kontak Tani, di Ruang Pertemuan Sabha Dyaksa, yang diikuti 200 peserta terdiri dari, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kecamatan, gabungan kelompok tani (Gapoktan) penerima program agrobis usaha pedesaan (PUAP), Ketua HIPPA Gabungan se Kabupaten Lamongan, Koordinator Penyuluh Pertanian dan Kehutanan serta Petugas Pengamat Hama dan Penyakit.
Dikatakannya, upaya memberantas dan mengantisipasi adanya penyebaran hama harus dilakukan secara bersama-sama, dan para petugas penyuluh lapangan harus selalu ada ketika dibutuhkan oleh petani."Penyuluh lapangan sebagai ujung tombak dari dinas pertanian untuk bersama petani untuk memberantas hama,"ujarnya.
Apalagi lanjutnya, belakangan perubahan iklim yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak serius terhadap pertanian, utamanya terhadap komoditi pangan musiman, padi, palawija, dan holtikultura.
Menurut dia, perubahan iklim ini otomatis akan merubah pola tanam padi dan memicu perubahan pola hidup organisme pengganggu tanaman yang dapat menyebabkan ledakan hama penyakit tanaman. Untuk itu Rusgianto menekankan kepada para para penyuluh pertanian dan petugas pengamat hama untuk senantiasa mendampingi dan membantu petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Aris Setiyadi menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyampaikan kebijakan program pembangunan pertanian di Lamongan secara umum. Juga untuk menampung aspirasi dan permasalahan yang dihadapi oleh petani sebagai acuan untuk merumuskan program pembangunan pertanian pada tahun mendatang. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !