Bupati Lamongan saat meninjau LGC
Keinginan itu disampaikan Fadeli, saat memimpin Apel Korpri dihalaman Pemda setempat pada Selasa (17/9) pagi. Dikatakannya, keyakinan dirinya untuk mewujudkan Lamongan sebagai wisata lingkungan (Sustainable Cities ) tidaklah berlebihan.
Apalagi menurutnya, adipura kencana sudah diraih oleh Lamongan, dan pengalaman menimbah ilmu pengelolaan lingkungan sedikit banyak akan membantu untuk mewujudkannya." Saya sangat berkeinginan Lamongan sebagai wisata lingkungan kedepannya," terangnya.
Dikesempatan itu, ia juga menceritakan oleh-oleh menimbah ilmu di dua negara Jerman dan Ceko. Saat diundang Kementerian Lingkungan Hidup untuk melihat langsung pengelolaan lingkungan hidup. Kesempatan untuk belajar ini diberikan Kementerian Lingkungan Hidup karena Lamongan sukses meraih Adipura Kencana.
Dari hasil kunjungannya ke sejumlah fasilitas pengelolaan hidup di Jerman (Munich) dan Ceko (Praha) itu, dia memiliki keyakinan Lamongan bisa menerapkan pengelolaan lingkungan yang baik. Kunjungan itu sendiri adalah tindak lanjut dari kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI dengan Pemerintah Jerman melalui Program PAKLIM (Policy Advice on Climate Change) bersama Pemerintah Republik Ceko.
Diungkapkan Fadeli, pengelolaan sampah di dua Negara itu sangat baik. Sampah di dua Negara itu sudah menjadi produk yang bernilai ekonomis karena diolah dengan teknologi canggih sehingga bisa menjadi listrik dan kompos. Itu masih ditambah warganya yang memiliki kesadaran dan disiplin tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Untuk mewujudkan itu, arah pembangunan kedepan harus mengedepankan pendekatan lingkungan, konsistensi, istiqomah, kerja keras dan kerja bareng semua masyarakat. "Kalau hal itu dilakukan, saya yakin Lamongan akan bisa mewujudkan sebagai daerah wisata lingkungan," ujar bupati menegaskan.
Untuk ini, tegas dia, Korpri harus jadi contoh, pelopor dan penggerak dalam penciptaan lingkungan yang bersih dan indah. "Penghargaan Adipura Kencana yang diraih Lamongan sudah menjadi bukti bahwa dengan konsistensi, istiqomah, kerja keras dan kerja bareng semua masyarakat, sesuatu yang dianggap mimpi ternyata bisa diwujudkan," pesan Fadeli.
Menilik sejumlah fakta, mimpi Fadeli ini mungkin memang bukan sesuatu yang mustahil. Seperti dalam pengelolaan sampah menjadi kompos dan energi listrik, apalagi pada Mei lalu sudah dilakukan penandatanganan MoU, Pemkab Lamongan dengan Hyacinth Energy BV dari Amsterdam Belanda bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Kalau pada Desember diwujudkan, tentu Lamongan bakal menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang memiliki pembangkit listrik dengan bahan baku terbarukan, enceng gondok dan sampah organic dengan kapasitas produksi 1 mega watt. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !