Informasi yang dihimpun Surabaya Pagi, ketinggian air di Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro juga bergerak cepat. Ketinggian air di papan duga sudah menyentuh level Siaga 3. Tercatat di papan duga di utara Pasar Induk Bojonegoro pada pukul 15.30. wib, Kamis (3/1/), ketinggian air sudah menyentuh level 14,87 pheilschall. Sedangkan papan ukur di Karangnongko pada titik 27.70 pheilschall. Status Siaga 3 akan terjadi jika tinggi air menunjukkan angka 15.00 peilschall.
Bukan hanya di Bojonegoro, tanggul utama Bengawan Solo tepatnya di Desa Gedangan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan jebol sepanjang kurang lebih 25 meter. Jebolnya tanggul ini membuat sejumlah rumah warga mulai terendam air. Meski genangan ini baru mencapai 50 cm, namun debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo terus naik. Jebolnya tanggul tersebut berakibat hampir 200 meter bantaran Bengawan Solo longsor. Sehingga setidaknya terdapat 450 rumah warga yang terancam dan sewaktu-waktu dapat diterjang banjir.
Di Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban banjir merendam 7 desa yakni Desa Sandingrowo, Desa Kenongosari, Desa Pandan Wangi. Desa Glagahsari, Desa Menilo dan Desa Mojo. Dengan total 55 rumah dan 123 hektare persawahan terendam. Serta pekarangan/tegal seluas 172 hektar dan total jalan yang terendam sepanjang 3 Km.
Pakde Karwo, menegaskan, untuk mengatasi siaga III ini dirinya telah meminta bantuan 1600 Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk siaga di daerah tersebut. Utamanya di Lamongan dan Bojonegoro. "Dua daerah ini yang paling serius terancam banjir karena dialiri bengawan Solo." jelas Pakde.
Selain siaga banjir, Pakde juga meminta sejumlah daerah lain yang rawan longsor. Di antaranya kawasan di sekitar Gunung Wilis yang masuk daerah Nganjuk, kemudian Madiun, Ponorogo, Trenggalek dan Tulungagung. "Tapi bukan hanya daerah ini, daerah seperti Malang, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi juga harus waspada." tandasnya. arf
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !