LAMONGAN- Lagi puluhan mahasiswa yang tergabung
dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Lamongan
menggelar aksi unjuk rasa di DPRD setempat untuk kali kedua, menolak
rencana pengadaan mobil dinas dewan, Rabu (21/11).
Namun aksi kali ini tergolong lebih tertib dari aksi sebelumnya, karena
mahasiswa dipersilahkan masuk ke halaman gedung DPRD oleh aparat
keamanan. Di halaman DPRD tersebut, mahasiswa dalam orasinya tetap
mengritisi rencana dewan meminta mobil dinas untuk keperluan peningkatan
kinerja.
Koordinator aksi Benu Muharto dalam orasinya mengatakan, kalau aksi yang
dilakukan ini adalah bentuk protes dan kekecewaan mahasiswa dan
masyarakat atas olah DPRD yang tidak peka dengan kondisi masyarakat saat
ini, apalagi dalam aksi sebelumnya mereka tidak diterima oleh pimpinan
dewan.
Menurutnya, DPRD Lamongan sudah kelewat batas. Bayangkan saja fasilitas
yang diberikan oleh pemerintah kepada anggota DPRD lebih dari cukup,
namun prilaku anggota dewan masih saja borjuis seenak mereka mengajukan
pengadaan mobil dinas, tanpa dibarengi dengan kinerja yang nyata.
"Kita sebagai rakyat sudah sering sekali dikhianati oleh anggota dewan,
setelah mereka mempunyai gedung baru, mereka kembali meminta mobil dinas
setiap dewanya satu mobil, inikan menciderai rasa keadilan masyarakat,"
ujarnya.
Ia juga mengkritisi kalau satu dewan satu mobil adalah pengingkaran
kepada masyarakat, dewan hanya berfikir kepentingan diri sendiri tanpa
melihat realitas yang terjadi saat ini."Kerja jarang masuk kunjungan
maupun study banding juga tidak membuahkan hasil, banyak prilaku dari
mereka yang tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat, kok mau minta mobil
dinas," kritiknya.
Usai berorasi, akhirnya perwakilan pengunjuk rasa dipersilahkan masuk ke
ruang komisi A. Di dalam ruangan tersebut sudah menunggu wakil ketua
DPRD Saim dan 5 ketua fraksi yakni Fraksi PDIP, F Golkar, F PD, F PPN,
dan F PKNU, sedangkan perwakilan dari dua fraksi PKB dan PAn tidak
terlihat saat menerima mahasiswa.
Saim dalam kesempatan itu menegaskan, kalau sampai saat ini pihak DPRD
sama sekali tidak meminta atau merencanakan untuk pengadaan mobil dinas.
Bahkan setelah dikrosecek ke eksekutif juga tidak ada rencana untuk
mengajukan mobil dinas."Dalam KUAPPS dan Nota penjelasaan bupati dan
draf APBD tahun 2013 tidak ada pengajuan mobil dinas untuk dewan, karena
kita saat ini kosentrasinya adalah perbaikan jalan poros di Lamongan,"
terangnya.
Seakan tidak percaya dengan statemen wakil ketua DPRD tersebut, para
perwakilan pengunjuk rasa meminta Saim dan ketua fraksi lainnya untuk
menghampiri mahasiswa lainnya yang menunggu di luar, dan permintaan itu
diamini oleh Saim dan 5 ketua fraksi. Saat berbicara dihadapan mahasiswa
lagi-lagi Saim menegaskan kalau sampai saat ini tidak ada rencana dan
pembahasaan soal pengajuan mobdin.
Diakhir penjelasaanya, Saim dipaksa oleh mahasiswa dipaksa untuk menanda
tangani penolakan atas rencana pengadaan mobdin dikain putih, dan
mantan ketua Fraksi PDIP ini menandatanganinnya, meskipun ketua fraksi
enggan menandatanganinya, karena berdalih tanda tangan wakil ketua DPRD
adalah representasi dari perwakilan fraksi. jr
Home »
» Lagi, PMII Demo Tolak Pengadaan Mobdin Dewan
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !