LAMONGAN - Puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Lamongan (Unisla) menggelar demo, Senin (28/10/2013). Aksi para mahasiswa dalam rangka mengisi Hari Sumpah Pemuda ini difokuskan mengevaluasi kinerja pasangan Bupati Fadeli dan Amar Syaifuddin selama tiga tahun kepemimpinan berjalan.
Pendemo menyuarakan berbagai isu terkini di Lamongan yang disampaikan dalam orasi mereka secara bergantian dengan membentang spanduk . Zainul, Ketua PMII Komisariat Unisla menyatakan aksi demo kali ini lebih dititik beratkan menyikapi persoalan di Lamongan.
“Visi misi pasangan Faham yang tertuang dalam RPJMD 2010-2015 masih jauh dari apa yang diharapkan,”tegas Zainul.
Ada banyak hal kejadian, diantaranya banyak kasus dugaan korupsi di Lamongan, tidak berimbangnya anggaran dengan realisasi di lapangan, tidak optimalnya penegakan Perda, adanya dominasi pembagian kekuasaan dan jabatan kepada keluarga penguasa, tidak harmonisnya antara eksekutif dan legislatif serta terindikasi banyaknya proses hukum yang tebang pilih dan berbagai persoalan yang kini dampaknya dirasakan masyarakat.
Untuk itu, PMII menuntut penegak hukum berkomitmen menegakkan supremasi hukum, merekomendasikan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun ke Lamongan bila Kejari dan Kepolisian tak mampu mengatasi persoalan korupsi di Lamongan.
”Usut adanya potongan-potongan terhadap program pembangunan infrastruktur,”tegas Zainul.
Menurutnya, apa yang menjadi tuntutannya itu sekaligus membawa tuntutan yang muncul di kalangan masyarakat Lamongan. Dalam demo itu, mereka membawa sejumlah poster yang menyoroti soal ketimpangan yang terjadi selama tiga tahuh terakhir ini.
Massa semula bergerak dari jalan veteran – jalan Panglima Sudirman, Lamongrejo menuju Kantor Pemkab. Usai berorasi massa kemudian kembali tertib ke markas PMII di Unisla.
Selama long march hingga tiba di Kantor Pemkab massa dikawal puluhan anggota polres , Satpol PP dan juga petugas Dishub.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !