Headlines News :
http://picasion.com/
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Industri pengolahan ikan di Lamongan tergolong masih minim

Industri pengolahan ikan di Lamongan tergolong masih minim

Written By Unknown on Monday, October 28, 2013 | 12:31 PM

Sebagai produsen ikan terbesar di Jatim



Ketua Kadin, Suryo Bamabang sulisto saat berkunjung ke Lamongan. (Foto: Ali Muhtar) 

Lamongan: Meski menjadi produsen ikan terbesar di Jawa timur, namun industri pengolahan ikan di Lamongan tergolong masih minim. Dengan hasil produksi mencapai 109.457,97 ton di tahun 2012, Lamongan adalah produsen ikan terbesar di Jawa Timur. Agar nelayan bisa sejahtera, besarnya produksi ini harus diimbangi dengan nilai jual yang tinggi melalui pemberian nilai tambah dengan diolah terlebih dahulu. Namun sampai saat ini baru sekitar 30 persen yang diolah.
Pengolahan ikan di Pantura Lamongan tersebut, sampai saat ini dilakukan oleh tujuh industri cold storage dan pengolah ikan. Yakni oleh KUD Mina Tani, PT Bahari Biru Nusantara, PT QL Hasil Laut dan UD ANELA yang berada di Kecamatan Brondong.
Sedangkan di Kecamatan Paciran juga ada industri pengolahan ikan, yakni PT Starfood Internasional, PT Enam Delapan Sembilan dan PT Hasil Alam Tani Nelayan Indonesia (HATNI). Kecuali UD ANELA yang berorientasi pasar di dalam negeri, Enam industri lainnya sudah memasarkan produk olahannya hingga ke manca negara. Seperti ke Malaysia, Jepang, Korea, Amerika dan beberapa negara di Eropa.

Untuk menarik investasi ke Lamongan, berbagai upaya telah dilakukan. Diantaranya dengan memberikan berbagai fasilitas kemudahan perijinan. Kemudian rencana pembangunan sistem penyediaan air minum berkapasitas 200 liter perdetik dengan mengambil air baku dari sudetan Sungai Bengawan Solo.
“Industri di wilayah Pantura juga akan menikmati fasilitas kemudahan transportasi. Untuk transportasi darat, wilayah ini dilalui jalan nasional Daendels yang terhubung dengan jalan tol, “ ujar Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni.

Kawasan ini juga telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai minapolitan perikanan tangkap, sehingga bakal mendapat dukungan penuh oleh pemerintah pusat.
Zamroni menyebut untuk kemudahan transportasi laut telah didukung dengan beroperasi ASDP Paciran, adanya pelabuhan terpadu Lamongan Shorebase, serta Pusat Pelelangan dan Distribusi Ikan (PPDI) di Brondong.

“Lamongan selama ini cukup sukses menjadikan wilayahnya sebagai tempat yang kondusif untuk investasi. Sehingga beberapa waktu lalu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Suryo Bambang Sulistyo menyempatkan diri mengunjungi Lamongan dan bertemu Bapak Bupati (Fadeli) untuk membicarakan sejumlah langkah investasi di Lamongan,” ungkap Zamroni.
Dalam kesempatan kunjungannya itu, Suryo Bambang Sulistyo menyampaikan Lamongan selama ini memang dikenal kondusif dan aman. Sebuah syarat yang bis amenjadi factor tertariknya investor masuk ke suatu daerah.

Selain potensi perikanan, Zamroni mengungkapkan, Lamongan juga kaya akan hasil pertanian. Tahun lalu saja, lanjut dia, produksi padi Lamongan mencapai 911.852 ton gabah kering giling (GKG), atau setara dengan 576.622 ton beras.@ali_muhtar
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Followers

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. lamongan online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika