Dan lebih mencengangkan lagi, jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Lamongan trendnya nampaknya terus naik sejak 11 tahun lalu, penyakit mematikan itu teridentifikasi pada tahun 2002.
Bahkan jumlah penderita di Lamongan hingga saat ini sudah menembus 543 orang penderita HIV/AIDS, dan menjadi nomor enam di Jawa Timur, dan hal yang demikian ini harus menjadi perhatian semua pihak untuk mengantisipasi dan melakukan upaya pencegahan dan pembinaan ke penderita.
Penegasaan itu Rabu (23/10) disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Fida Nurida melalui Moch Khaidir Annas Kabid P2PL, disela-sela membuka acara lomba ibu hamil cerdas di aula dinkes setempat.
Dikatakannya, dari data yang dimilikinya hingga bulan September 2013, dari jumlah 543 penderita HIV/AIDS, sebanyak 24 balita sudah terserang penyakit yang timbul akibat keturunan dari orang tuanya lebih-lebih ibunya yang memberikan ASI ke anakanya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 15 balita masih bertahan hidup dan sisanya sudah meninggal. Sedangkan sisanya dari kalangan remaja dan dewasa. Penyakit dikalangan remaja dan dewasa ini timbul, setidaknya 95 persen karena hubungan seks bebas dengan gonta ganti pasangan tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
"Sebanyak 95 persen orang yang terjangkiti HIV/AIDS karena dari kalangan remaja dan dewasa, penyebabnya adalah hubungan seks bebas, dan lainnya dari jarum suntik dan darah," tegasnya.
Memang lanjutnya, dari penemuan yang dilakukan dinas kesehatan, rata-rata penderita HIV/AIDS ada lantaran dibawa oleh penderitanya dari luar daerah Lamongan yang pulang kampung, jadi bukan ada dan berkembang di Lamongan.
Sementara Kec Ngimbang yang pada tahun 2012 lalu menduduki peringkat pertama jumlah penderita HIV/AIDS, mulai tahun 2013 hingga bulan September ini sudah bergeser ke Kec Lamongan, sedangkan untuk wilayah kecamatan dengan jumlah penderita paling sedikit masih di Kec Sukorame.
Meski penderita penyakit ini sudah mulai naik dan naik, pihak dinas Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tidak takut tertular, karena penyakit ini bisa tertular hanya dengan hubungan seks bebas, jarum suntik dan darah, kalau hubungan interkasi sosial di masyarakat tetap normal seperti biasanya. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !