LAMONGAN - Petugas gabungan Polres dan Satpol PP Lamongan Sabtu malam (20/7), menggelar razia penyakit masyarakat (Pekat) saat bulan Ramadhan ke sejumlah tempat kos, hotel dan warung pangkon.
Hasilnya, petugas berhasil mengamankan satu pasangan mesum dari salah satu kamar di Hotel Lima Jaya Plaosan, Babat, dan tiga gadis dibawa umur yang menjadi pramusaji di warung Pangkon di Pasar Agrobis Semando Babat serta warung di sekitar wilayah Gembong Babat.
Pasangan mesum dan tiga gadis yang ditangkap langsung dibawa ke Polres beserta dengan pemilik warung. Satu pasangan mesum yang bukan suami istri tersebut dijerat pasal Tindak Pidana Ringan (Tipiring), sementara tiga pramusaji diminta membuat surat pernyataan bersedia tidak melanjutkan pekerjaannya.
Sedangkan pemilik usaha juga diberikan pengertian tentang adanya larangan mempekerjakan anak dibawah umur, dan dalam razia tersebut petugas tidak menemukan jenis minuman keras apapun disejumlah tempat yang dirazia malam ini.
Razia yang dipenuhi drama kejar-kejaran tersebut dimulai pukul 21.00 dan berakhir pada 23.30 wib.Sasaran utama yang menjadi razia petugas gabungan yang dipimpin oleh Kasat Shabara AKP Suyanto itu adalah, rumah kos di Jalan Airlangga Sukodadi milik H Tarlan di Sukodadi, tidak ditemukan pasangan mesum. Petugas hanya menjumpai pasangan suami istri yang indikos di tempat tersebut.
Petugas kemudian melanjutkan razia di Hotel Lima Jaya Babat. Tepat di kamar penginapan nomor 304 ditemukan pasangan mesum bukan suami istri, mereka adalah Samin (49) warga Kedungmegare Kecamatan Kembangbahu, dan Warsini (43) perempuan asal Palang Kabupaten Tuban.
Saat petugas mengetok pintu kamar, pasangan prianya yang membuka dengan telanjang setengah dada. Sedangkan pasangan wanitanya kedapatan dalam keadan telanjang bulat, dan menutupinya dengan handuk dan bersembunyi dibalik pintu kamar. Keduanya diduga usai melakukan hubungan layaknya suami istri.
Si perempuan ini lantas merengek-rengek dan sembari berbicara "Iki pie pak pie kok ngene iki", ia juga meminta kepada semua petugas untuk tidak masuk dulu, karena ia ingin memakai baju. "Tolong bapak-bapak keluar dulusaya tak memakai baju," pinta Warsini.
Dihadapan petugas, Samin mengakui kalau teman tidurnya bukanlah istrinya. Mendegar pengakuan itu mereka berdua langsung digiring dinaikkan truk Dalmas dibawa ke polres. Warsini menutupi wajahnya dengan kerudung berwarna merah karena malu.
Salah satu pengujung lain kepada petugas menceritakan, kalau hotel di Lima Jaya kerap dijadikan ajang mesum. Bahkan mesum di hotel yang dekat dengan sekolah Mts ini tergolong cukup aman, lantaran jarang di razia dan jauh dari pusat kota Lamongan.
"Kalau bapak-bapak mau razia pada siang hari saya jamin dapat banyak, karena saya pernah menjumpai sepasang PNS hilir mudik di hotel ini, juga masyarakat umum, meski puasa ada saja yang berhubungan mesum pada siang hari," ujar salah satu pengujung yang keluar dari kamarnya melihat dari dekat razia.
Usai merazia hotel Lima Jaya, petugas bergeser di pasar Agrobis. Di Pasar Agrobis yang stannya banyak dimanfaatkan untuk warung pangkon dilengkapi karaoke tersebut, petugas berhasil mengamankan dua pramusaji Rianti (16) asal Grogol Babat yang tertangkap, sedangkan, dan Mahyulis Rere (17) asal Ngadipuro Widang diamankan dari stan kafe milik Dodik Irawan asal Bulutrate Babat.
Sedangka Lilin Angel (17) diamankan dari salah satu warung di jalan raya Gembong Babat. "Tiga gadis pekerja ini tidak boleh dipekerjakan karena dibawah umur. Pemilik kafe dan warung mempekerjakannya juga kita bawa ke polres," ungkap Suyanto.
Diakhir pembicaranya, Suyanto menegaskan kalau razia seperti ini akan ia lakukan secara kontiyu, apalagi saat ini sebagian besar masyarakat Lamongan tengah menjalankan ibadah puasa. "untuk menjaga kekusukan bulan ramadhan ini, razia penyakit masyarakat ini akan terus kita dilakukan," pungkas Suyanto yang ditemani oleh Kasatreskrim AKP Hasran di Mapolres usai kembali dari razia. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !