Saifudin, penjual daging di Lamongan di barat pasar kota yang tetap bertahan mseki harga daging terus melambung
LAMONGAN – Penjual daging di Lamongan tidak terpengaruh dengan upaya pemerintah mengimpor daging. Pasalnya, kalaupun daging impor masuk ke wilayahnya tidak akan mempengaruhi tingkat daya beli konsumen, termasuk tingginya harga yang sampai hari ini terjadi.
Arif, penjual daging sapi di Pasar Sidoarjo ditemui Sabtu (20/7/2013) mengatakan, meski kran impor daging telah dibuka lebar, ia dan sejumlah penjual daging lainnya tidak merasa terpengaruh. Konsumen di Lamongan tetap memilih daging segar yang biasa setiap hari mereka beli.
“Pembeli itu bisa membedakan antara daging beku (Impor,red) dan segar. Terkadang saya punya sisa daging dari fresher aja tidak laku,”ungkap Arif.
Makanya umumnya penjual daging di Lamongan selalu menyajikan daging segar hasil penyembelihan sendiri. Hari ini ini disembelih, maka hari ini juga dijual ke konsumen. Daging impor sudah masuk, namun sampai hari ini juga belum ada pengaruh penurunan harga daging sedikitpun.
Para penjual atau jagal mencoba menyiasati agar mendapatkan harga sapi murah hingga masuk ke pedesaan atau langsung ke peternak belum juga membuahkan hasil. Harga sapi ditingkat peternak tetap tinggi, dan jika dihitung, harga sapi hidup ada kenaikkan Rp 5 ribu/ kilogramnya dari seminggu sebelumnya. Banyak peternak dan pemelihara sapi yang bertahan dengan harga itu.
“Tidak ada istilah pedagang daging mempermainkan harga, tapi yang ada pemilik sapi yang bisa membuat pusing penjual daging maupun jagalnya,”ungkap Arif.
Harga daging di pasaran sekarang bertahan pada kisaran Rp 100 ribu/kg. Sementara penjual hendak menurunkan harga sapi sangat tidak mungkin, lantaran harga sapi melambung semakin tidak terkendali. Keberadaan peguyuban penjual daging sejauh ini tidak bisa berbuat banyak terkait dengan tingginya harga daging.
Ketua Paguyuban H Fadholi menyatakan, untuk sementara paguyuban hanya bisa mempertahankan keseragaman harga. Jangan sampai ada penjual daging yang seenaknya mempermainkan harga.”Yang penting kita bertahan dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen, utamanya yang langganan,”kata Fadholi.
tu, 20 Juli 2013 15:53 WIB
Share
Pemerintah Impor, Harga Daging di Lamongan Tetap Tinggi
Saifudin, penjual daging di Lamongan di barat pasar kota yang tetap bertahan mseki harga daging terus melambung
LAMONGAN – Penjual daging di Lamongan tidak terpengaruh dengan upaya pemerintah mengimpor daging. Pasalnya, kalaupun daging impor masuk ke wilayahnya tidak akan mempengaruhi tingkat daya beli konsumen, termasuk tingginya harga yang sampai hari ini terjadi.
Arif, penjual daging sapi di Pasar Sidoarjo ditemui Sabtu (20/7/2013) mengatakan, meski kran impor daging telah dibuka lebar, ia dan sejumlah penjual daging lainnya tidak merasa terpengaruh. Konsumen di Lamongan tetap memilih daging segar yang biasa setiap hari mereka beli.
“Pembeli itu bisa membedakan antara daging beku (Impor,red) dan segar. Terkadang saya punya sisa daging dari fresher aja tidak laku,”ungkap Arif.
Makanya umumnya penjual daging di Lamongan selalu menyajikan daging segar hasil penyembelihan sendiri. Hari ini ini disembelih, maka hari ini juga dijual ke konsumen. Daging impor sudah masuk, namun sampai hari ini juga belum ada pengaruh penurunan harga daging sedikitpun.
Para penjual atau jagal mencoba menyiasati agar mendapatkan harga sapi murah hingga masuk ke pedesaan atau langsung ke peternak belum juga membuahkan hasil. Harga sapi ditingkat peternak tetap tinggi, dan jika dihitung, harga sapi hidup ada kenaikkan Rp 5 ribu/ kilogramnya dari seminggu sebelumnya. Banyak peternak dan pemelihara sapi yang bertahan dengan harga itu.
“Tidak ada istilah pedagang daging mempermainkan harga, tapi yang ada pemilik sapi yang bisa membuat pusing penjual daging maupun jagalnya,”ungkap Arif.
Harga daging di pasaran sekarang bertahan pada kisaran Rp 100 ribu/kg. Sementara penjual hendak menurunkan harga sapi sangat tidak mungkin, lantaran harga sapi melambung semakin tidak terkendali. Keberadaan peguyuban penjual daging sejauh ini tidak bisa berbuat banyak terkait dengan tingginya harga daging.
Ketua Paguyuban H Fadholi menyatakan, untuk sementara paguyuban hanya bisa mempertahankan keseragaman harga. Jangan sampai ada penjual daging yang seenaknya mempermainkan harga.”Yang penting kita bertahan dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen, utamanya yang langganan,”kata Fadholi.
Home »
Lamongan News
» Pemerintah Impor, Harga Daging di Lamongan Tetap Tinggi
Pemerintah Impor, Harga Daging di Lamongan Tetap Tinggi
Written By Unknown on Saturday, July 20, 2013 | 12:59 PM
Labels:
Lamongan News
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !