LAMONGAN - Meski Pemprov Jatim telah melakukan
operasi pasar daging ke sejumlah daerah-daerah, namun para pedagang
daging asal Lamongan menolak operasi pasar tersebut, karena operasi
pasar itu justru dinilai mematikan pedagang daging, yang belakangan
mengalami kerugian terus.
Penolakan itu disampaikan oleh para pedagang daging asal Lamongan
melalui juru bicaranya Fadholi, Minggu (21/7).Menurut pria yang juga
sebagai anggota DPRD Lamongan ini mengatakan, penolakan operasi pasar
dengan memasarkan daging impor asal Australia bukan tanpa alasan.
Penolakan itu lanjutnya, sebagai bentuk perlawanan pedagang terhadap
pemerintah, yang tidak melihat langsung fakta yang terjadi di lapangan.
"Pedagang daging di Lamongan itu hanya mematok Rp 80-85 ribu perkilonya,
itupun kita merugi karena harga sapi terus melonjak," katanya.
Kalau dilakukan operasi pasar daging, tentu kerugian yang akan dirasakan
oleh pedagang tambah besar. "Kita ini sehari-hari sudah rugi, kalau
dilakukan operasi pasar daging tentu kerugian kita berlipat-lipat, dan
kalau hal itu diteruskan tentu gulung tikar bukah lagi menjadi ancaman,"
ungkapnya.
Kalaupun saat ini pedagang tetap berjualan, itu dilakukan agar
pelanggannya tidak sampai kabur, meski aktifitasnya itu harus merugi,
bagi pedagang hal itu tidaklah jadi masalah, mereka hanya menginginkan
eksistensi.
"Kita ini baru bisa mendapatkan untung kalau harga daging itu Rp 110
ribu, kita sampai saat ini hanya menjual daging perkilonya Rp 80 sampai
85 ribu, kalau dipaksanakan operasi pasar tentu harga akan turun, tapi
kita pedagang malah ruginya berlipat-lipat karena harga sapi saat ini
terus meninggi," terangnya.
Mestinya agar para pedagang tidak sampai merugi terus, dan harga masih
terjangkau oleh pembeli lanjutnya, pemerintah mestinya impor sapi bukang
daging. Karena harga sapi saat ini tidak bisa terkontrol, apalagi impor
daging dari Australia ini adalah bukan daging segar seperti milik pada
pedagang.
"Untuk menurunkan harga daging di pasaran tidak cukup impor daging, tapi
juga impor sapi, karena sejatinya harga daging itu mahal penyebabnya
harga sapi malah, itu yang harus dikaji ulang oleh pemerintah,"
pintanya. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !