Warga Lamongan Pertahankan Barangnya di Pengungsian
Written By Unknown on Thursday, February 21, 2013 | 1:43 AM
Warga Watagpanjang Karangbinangun korban banjir semalam enggan membawa kembali barangnya dipengungsian lantaran takut ada banjir susulan, Kamis (21/2/2013).
LAMONGAN – Meski air Bengawan Solo surut jauh hingga Lamongan dinyatakan kembali normal dan meninggalkan level siaga, namun sebagian masyarakat Desa Watangpanjang, Kecamatan Karangbinangun masih tetap bertahan menempatkan barang – barang berharganya di atas tanggul tempat pengungsian.
Sejak kebanjiran Selasa (19/2/2013) malam warga masih enggan mengemasi barangnya yang berada di tempat pengungsian. Mereka khawatir air Bengawan Solo akan naik dan menjebolkan tanggul di utara desa, dan terjadi banjir susulan seperti yang terjadi malam itu.
Utamanya kaum lelaki, mereka harus ekstra keluar masuk kampungnya dari tanggul tempat mengungsikan barang – barang ke rumah bolak balik. Ini dilakukan untuk menjaga barangnya di lokasi pengungsian dan keluarga yang tinggal di rumah. ”Kami khawatir banjir datang lagi, karena masih ada curah hujan yang terjadi hampir setiap hari,”ungkap Fauzan warga Watangpanjang kepada Surya.co.id, Kamis (21/2/2013).
Walaupun di tempat jebolnya tanggul sudah terpasang bambu di dua sisi, warga masih ketakutan. Karen tanggul utara desa itu belum begitu padat dan tergolong tanggul baru. Apalagi ketinggian tanggul hampir sama tingginya dengan lokasi pemukiman warga.
Jika air Sungai Bengawan Solo mendadak pasang karena curah hujan dari hulu, ancaman kerusakan tanggul dan banjir masih bisa terjadi. ” Sementara barang – barang tetap berada di pengungsian menunggu cuaca bersahabat,”tambah Ahmad Juwa.
Selain ternak piaraan, seperti kambing, sapi juga puluhan sepeda motor diparkir di atas tanggul itu. Ranjam tempat tidur yang terbuat dari kayu jati termasuk diamankan.
Warga juga lebih mengutamakan menyelamatkan gabah kering sebagai simpanan untuk kebutuhan makan selama semusim. Gabah itu ditumpuk dan ditutup terpal untuk melindungi jika sewaktu – waktu turun hujan. Sedikitnya ada 187 KK yang kemarin malam rumahnya tergenang akibat tanggul jebol sepanjang 10 meter.
Menanggapi keengganan warga untuk membawa kembali barang – barangnya dari tempat pengungsian, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Suprapto ditemui Surya, Kamis siang mengaku tidak bisa memaksan warga yang tetap mempertahankan barangnya di tempat pengungsian.
Padahal menurut Suprapto, tanggul yang jebol itu sudah teratasi.”Tapi kalau warga masih enggan membawa kembali barangnya ke rumah itu merupakan hak mereka. Kami tetap akan memantau dan membantu warga, ”kata Suprapto.
Labels:
Peristiwa
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !