Persela Bergairah, Arema Gelisah

  LAMONGAN--Tidak butuh banyak kemenangan untuk menumbuhkan keyakinan. Siapa sangka hanya dengan sebuah kemenangan, optimisme Persela Lamongan langsung menjulang. Tepatnya setelah menjuarai Piala Gubernur 2012 atau yang kelima kalinya, akhir pekan lalu.

Ya, supporter Persela langsung bergairah menatap Indonesia Super League (ISL) yang bakal dilakoni 16 Januari mendatang. Padahal sebelum dua laga terakhir di Piala Gubernur, Laskar Joko Tingkir sama sekali belum menjanjikan, terutama setelah babak belur di Inter Island Cup 2012.

Klub dari pantai utara Jawa Timur ini menganggap kemenangan 2-0 atas Arema ISL di laga final sebagai pencapaian luar biasa. Apalagi pertandingan itu dihelat di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang selama ini cukup menakutkan bagi lawan yang datang ke sana.

"Benar, keberhasilan di Piala Gubernur memberikan motivasi lebih tinggi kepada tim. Paling tidak kami memiliki kepercayaan diri setelah sebelumnya diragukan. Sekarang kami jauh lebih yakin menghadapi kompetisi ISL jika melihat progres yang ada," cetus Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.

Walau hanya gelar kecil dan sudah pernah dicapai sebelumnya, keberhasilan mengangkat piala tahun ini dilihat memiliki keistimewaan. Terutama karena final digelar di kandang Arema ISL dan kualitas lawan jauh lebih mentereng karena dihuni banyak pemain bintang.

Manajemen berharap pelatih Gomes de Oliviera bisa terus mengembangkan performa tim hingga laga perdana ISL menjamu Persepam Madura United 16 Januari mendatang. "Gomes pelatih yang memiliki optimisme dan selalu berpikir positif. Kami berharap itu akan berpengaruh besar pada perjalanan tim nantinya," ujar Yuhronur.

Sementara, saat tim dari utara Jawa Timur bergairah, tak demikian dengan bagian selatan alias Arema ISL. Aremania, supporter Arema, langsung meragukan kapasitas pelatih Rahmad 'RD' Darmawan yang gagal total di dua turnamen pra musim, yakni Inter Island Cup dan Piala Gubernur.

Sejatinya Arema ISL sendiri tidak mematok target khusus di ajang ini. Namun tetap saja kekalahan 2-0 di kandang sendiri sangat menyesakkan. Aremania pun menilai kemampuan Kayamba Gumbs dkk jauh di bawah kualitas standar Arema. Desakan agar RD mundur pun terus mengalir.

Namun CEO Arema Cronous Iwan Budianto menyikapi sikap Aremania itu dengan kalem dan tetap positif. Menurutnya terlalu dini untuk membuat kesimpulan atas kinerja Rahmad Darmawan. Mengganti pelatih jelang kompetisi bergulir menurutnya juga terlalu berisiko.

"Wajar kalau supporter kurang senang dengan kekalahan di Piala Gubernur. Tapi desakan agar pelatih mundur saya rasa kurang tepat, karena kami juga belum melihat bagaimana penampilan di kompetisi sesungguhnya. Malah risikonya besar dan belum ada jaminan langsung bisa lebih baik," kata Iwan Budianto.

Manajemen tampaknya masih memberi waktu kepada RD yang pernah menyabet gelar ISL bersama Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC. Arema yang menjalani Training Centre (TC) di Kota Batu memiliki sedikit waktu untuk membenahi tim sebelum mengawali pertarungan di ISL 2012-2013 akhir pekan depan.

RD sendiri pilih konsentrasi membenahi pasukannya dibanding memikirkan desakan supporter yang diarahkan kepadanya. "Saya pelatih yang bertanggungjawab. Apa pun keputusan manajemen akan saya terima. Selama saya masih di sini, saya tetap optimistis Arema bisa menjawab ekspektasi supporter," demikian kata RD.

Supporter Aremania menganggap pemain kurang memiliki karakter 'singa' selama pra musim. Karakter yang bisa diterjemahkan sebagai permainan lugas, keras dan tanpa kompromi, yang melekat di tim Arema sejak berdirinya klub pada 1987 silam. (Kukuh Setiawan/Koran SI/min)