Lamongan - Seiring semakin tingginya curah hujan dan kiriman air dari hulu, status debit air Bengawan Solo di Lamongan siaga 1. Ketinggian air mencapai 7,17 skala physcal berdasarkan papan ukur di Bendung Gerak Babat (Babat Barrage).
Data yang dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, saat ini ketinggian air di Babat Barage 7,17 yang dikategorikan sebagai siaga 1. Sementara di papan ukur di Desa Pelangwot 5,40.
Petugas penjaga air di Babat Barrage, Jefri mengatakan pihaknya sudah membuka semua pintu air yang ada agar aliran air lancar.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan, M Zamroni mengatakan, Data BPBD Lamongan juga menyebutkan, saat ini sudah ada ratusan rumah tergenang banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo dengan ketinggian air bervariasi antara 10-20 cm.
Jumlah rumah yang terendam di Desa Pelangwot 63 rumah, Desa Siser 40 rumah, Desa Mojoasem 7 rumah, Desa Pesanggrahan 53 rumah, Desa Keduyung 5 rumah, dan Desa Centini 6 rumah.
"Di Desa Pesanggrahan ada 28 KK yang akan kita relokasi karena di rumah mereka berada di bibir tanggul dan semua desa tersebut ada di wilayah Kecamatan Laren," jelasnya.
Zamroni mengungkapkan, selain telah menggenangi rumah warga, luapan sungai Bengawan Solo juga telah menggenangi ratusan hektar areal pertanian milik warga yang ada di Kecamatan Babat, Laren dan juga Maduran.
BPBD Lamongan meminta agar mengaktifkan posko di BPBD dan kecamatan di sepanjang Sungai Bengawan Solo. "Kami juga telah menyiapkan glangsing berisi pasir untuk antisipasi jika ada kebocoran," ungkap Zamroni yang juga membenarkan kalau tanggul Bengawan Solo di Desa Gedangan Kecamatan Maduran jebol sepanjang 25 meter.
Zamroni menjelaskan, kondisi debit air di Sungai Bengawan Solo di Lamongan cenderung naik. Sehingga pihaknya juga meminta agar warga yang tinggal di sekitar Bengawan Solo untuk waspada.
"Yang rawan adalah Desa Pangean Kecamatan Laren, karena ada pengerjaan proyek Bengawan Solo yang belum selesai," pungkasnya.
(fat/fat)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !