KA Cepu Express
Dari informasi yang dihimpun, sebelum tertabrak KA Cepu Express Jurusan Surabaya-Cepu, mahasiswa malang bernama Dwi Purnomo (19) ini sempat diperingatkan oleh penjaga perlintasan KA, namun tetap menerobos lintasan kereta.
Syukur, penjaga lintasan KA tak berpalang pintu mengatakan, korban yang beralamat di Desa Kedungrejo, Kecamatan Modo, Lamongan tersebut mengendarai sepeda motor nopol S 2907 LB melaju dari arah utara ke selatan. Pada saat yang sama, kata Syukur, melaju KA Cepu Express dari arah barat ke timur. Melihat ada kereta api yang akan lewat, Syukur pun menghentikan kendaraan yang akan menyeberang.
Namun tambah Syukur, korban yang saat itu sudah berusaha dicegah agar tidak menyeberang ternyata tetap menerobos, sehingga kecelakaan pun tak bisa dihindari.
"Saya sudah berusaha menghentikan korban tapi ternyata masih nyolong menyebrang hingga tertabrak KA dan sempat terpental kurang lebih 15 meter," kata Syukur.
Jenazah korban pun langsung dievakuasi dan dibawa ke kamar mayat RS Muhammadiyah Lamongan. Korban tewas akibat luka berat di bagian dada dan kepala.
Tewasnya mahasiswa ini menambah panjang daftar kecelakaan maut akibat tertabrak kereta di perlintasan KA tanpa palang pintu.
(bdh/bdh)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !