Bahkan kesurupan yang baru pertama kali terjadi di sekolah tersebut, berdampak tekanan psikologis bagi siswa lainya. Karena tidak kuat melihat temanya yang kesurupan tersebut, sedikitnya ada 5 siswa yang ikut pingsan dan dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Karuan saja kondisi yang demikian ini membuat guru dan siswa panik,proses belajar mengajar di sekolah ini sempat terganggu, meski akhirnnya belajar mengajar dilanjutkan dengan kondisi panik.
Kepala sekolah MAN Babat Abdul Hakim kepada wartawan mengatakan, kesurupan yang terjadi di sekolahnya itu terjadi begitu cepat.Kesurupan massal itu berawal dari Fira (16), pelajar di kelas XI yang menjerit-jerit.
"Saat itu, Fira sedang mengikuti KBM di ruang kelasnya. Saat KBM berlangsung tiba-tiba, Fira menjerit-jerit dan akhirnya merembet ke siswa lain," terangnya.
Setelah dua orang kesurupan pada saat yang bersamaan, akhirnya siswa lain yang saat itu juga sedang mengikuti KBM pun ikut kesurupan hingga setidaknya ada 7 orang yang tercatat kesurupan pada saat yang bersamaan.
"Kebanyakan yang kesurupan adalah pelajar perempuan, sebelum kejadian tidak ada yang mencurigakan kalau mereka kesurupan, karena sebelumnya mereka mengaji,"terang Abdul Hakim.
Abdul mengaku, kesurupan yang terjadi di sekolahnya ini memang baru pertama kali ini terjadi. Bahkan, untuk menghindari agar kesurupan tidak terjadi lagi, pihak sekolah mengundang orang pintar yang bertempat tinggal di sekitar sekolah.
Selain itu, para pelajar lain yang tidak kesurupan pun membacakan ayat-ayat suci Al Quran untuk membantu agar teman mereka tidak terus menerus kesurupan.Dan akhirnya upaya inipun berhasil, dan siswa yang kesurupan bisa sadarkan diri. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !