Petani diminta bertanam palawija
Lamongan : Pemkab Lamongan meminta petani di wilayahnya lebih bijak bercocok tanam dalam kondisi yang saat ini jarang turun hujan. Terlebih, volume cadangan air untuk pertanian kini tersisa 28,8 persen.
Waduk Gondang Lamongan yang debit airnya terus menyusut. (Foto: ALI MUHTAR)
Lamongan : Pemkab Lamongan meminta petani di wilayahnya lebih bijak bercocok tanam dalam kondisi yang saat ini jarang turun hujan. Terlebih, volume cadangan air untuk pertanian kini tersisa 28,8 persen.
Berdasar
data Dinas PU Pengairan Pemkab Lamongan, dari total kapasitas
110.608.905 meter kubik di 44 waduk dan rawa yang ada, kini tersisa
31.276.640 meter kubik atau 28,28 persen. “Petani agar lebih bijak dalam
melakukan pola tanam. Akan lebih baik jika yang ditanam adalah komoditi
yang tidak terlalu membutuhkan air seperti palawija,“ ujar Kabag Humas
dan Infokom Pemkab Lamongan, Mohammad Zamroni kepada LICOM, Kamis
(05/09/2013).
Zamroni mencontohkan, waduk terbesar di Lamongan, Waduk Gondang, kini cadangan airnya tersisa sebesar 7.988.00 meter kubik atau sebanyak 33,69 persen dari total kapasitasnya yang sebesar 23.712.500 meter kubik. Waduk terbesar kedua, Waduk Prijetan, kini kapasitas terisinya juga tinggal 33 persen. Yakni sebesar 2.595.085 meter kubik dari kapasitas maksimalnya yang sebesar 9 juta meter kubik.
Zamroni menambahkan, kapasitas air yang kini ada di Waduk Gondang hanya akan cukup mengairi 1.198 ha lahan pertanian. Padahal, lahan pertanian di 78 desa yang mengandalkan air dari waduk di Kecamatan Sugio ini luasannya lebih dari seribu hektar.
Air yang tersedia di Waduk Prijetan juga hanya mampu untuk melayani kebutuhan pertanian di lahan seluas 479 hektar. Sehingga kini pengelola waduk harus melakukan efisiensi pemakaian dan distribusi air. Beberapa waduk bahkan sudah tidak ada airnya. Seperti Waduk Mojomanis dan Waduk Lopang di Kecamatan Kembangbahu.
Juga Waduk Pading di Kecamatan Pucuk dan Waduk Sumurgung di Kecamatan Laren.
“Untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Lamongan, Bapak Bupati sudah melakukan program modernisasi pertanian. Termasuk pembangunan jaringan irigasi dan plengsengan serta pengerukan embung-embung desa,“ imbuh Zamroni.@Ali Muhtar
Zamroni mencontohkan, waduk terbesar di Lamongan, Waduk Gondang, kini cadangan airnya tersisa sebesar 7.988.00 meter kubik atau sebanyak 33,69 persen dari total kapasitasnya yang sebesar 23.712.500 meter kubik. Waduk terbesar kedua, Waduk Prijetan, kini kapasitas terisinya juga tinggal 33 persen. Yakni sebesar 2.595.085 meter kubik dari kapasitas maksimalnya yang sebesar 9 juta meter kubik.
Zamroni menambahkan, kapasitas air yang kini ada di Waduk Gondang hanya akan cukup mengairi 1.198 ha lahan pertanian. Padahal, lahan pertanian di 78 desa yang mengandalkan air dari waduk di Kecamatan Sugio ini luasannya lebih dari seribu hektar.
Air yang tersedia di Waduk Prijetan juga hanya mampu untuk melayani kebutuhan pertanian di lahan seluas 479 hektar. Sehingga kini pengelola waduk harus melakukan efisiensi pemakaian dan distribusi air. Beberapa waduk bahkan sudah tidak ada airnya. Seperti Waduk Mojomanis dan Waduk Lopang di Kecamatan Kembangbahu.
Juga Waduk Pading di Kecamatan Pucuk dan Waduk Sumurgung di Kecamatan Laren.
“Untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Lamongan, Bapak Bupati sudah melakukan program modernisasi pertanian. Termasuk pembangunan jaringan irigasi dan plengsengan serta pengerukan embung-embung desa,“ imbuh Zamroni.@Ali Muhtar
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !