Pengunjung Pasar Lamongan Membeludak

LAMONGAN – Membeludaknya pengunjung Pasar Lamongan memaksa petugas harus melakukan rekayasa mengubah arus lalin untuk mengurai kemacaten. Empat hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, arus lalin dalam kota jalan dr Wahidun dan KH  Hasyim Asyari dialihkan.

Petugas lalu lintas memasang papan berbingkai melintang di dua tempat. Isi kalimatnya, "Arus Dialihkan"  ditambah rambu arah pengalihan jalan.

Sementara jalan Ahmad Yani antara dua pasar tingkat di Pasar Kota dari barat juga ditutu. Jalan antara dua pasar itu dimanfaatkan untuk Pasar Ramadan yang diisi  puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) dadakan yang berlangsung hanya selama bulan Ramadan.

Sebenarnya kemacetan  akibat padatnya arus lalu lintas itu mulai terasa sejak sepuluh hari kedua Ramadan. Pengunjung pasar mulai berjubel melintas di Jl Dr Wahidin dan KH Asyari.

Tak hanya siang hari saat pasar masih buka kemacetan terjadi. Malam hari-pun kepadatan arus lalu lintas tidak terhindarkan, lantaran pertokoan sepanjang dua jalan itu kalau malam tetap buka.

Praktis jumlah parkir kendaraan roda dua  yang mendominasi di kanan kiri dua jalan itu juga menambah kemacetan arus lalu lintas yang sangat parah.

Apalagi satu daru dua jalur jalan di jl KH Asyari depan Masijid Agung selatan Pasar Kota ditutup total lantaran dimanfaatkan untuk pengerjaan pembangunan dua menera raksasa Masjid Agung yang hingga kini masih berlangusng.

”Makanya kami harus melakukan rekayas perubahan arus jalan. Kalau tidak dialihkan arusnya, macet semua,” ungkap Kasat Lantas AKP Paulus Sujatmiko, Minggu (04/08/2013).

Dari arah timur perempatan jalan Lamongrejo–Dr Wahidin  atau tepatnya perempatan Family dibagi dua arah. Termasuk di pertigaan Jalan Dr Wahidin – Jl KH Asyari. Untuk dua jalan ini dari araj timur dan utara kendaraan roda empat jelas dilarang masuk.

Dari pengamatan di lokasi menunjukkan, konsumen pasar banyak yang  belanja pakaian untuk kebutuah lebaran. Sementara pengunjung pasar yang membeli jajanan untuk Hari Raya Idul Fitri 1434 H sudah berkurang.