Muhammad Hidayah alias Dayat pada satu hari ketika di Lamongan
LAMONGAN – Jasad terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 Anti Teror di Tulungagung, Muhammad Hidayah (23) akhirnya bisa dibawa pulang keluarga istri korban, Tiara Nurmayanti ke Lingkungan Gowa Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran.
Kakak ipar korban, Achsanul Huda yang berangkat ke Jakarta sejak Kamis (25/7/2013) baru berhasil membawa adiknya pulang setelah ada tarik ulur antara keluarga Dayah dari Medan yang saat itu meminta dimakamkan di tanah kelahirannya dan istri korban yang meminta jasad suaminya dimakamkan di Lamongan.
“Kamis siang tadi sekitar pukul 11.30 WIB jenazah Muhammad Hidayah alias Abu Syifa berangkat dari RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur,” kata sumber keluarga di Blimbing kepada Surya, Kamis (01/08/2013) yang enggan disebutkan namannya.
Kepastian informasi itu diperoleh sumber dari Huda yang menjembut ke Jakarta. Jasadnya diangkut lewat jalur darat dengan dua tiga kendaraan, dua kendaraan yakni kendaraan ambulans yang mengangkut Dayah dan satu kendaraan keluarga.
Berikut mobil petugas yang mengawal dari Jakarta hingga ke kediaman korban di Lingkungan Gowa RT 03 RW 03 Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran.
Diperkirakan jenazah akan tiba di Blimbing Paciran pada hari Jumat (02/08/2012) pagi. Sejenak disemayamkan di rumah duka, kemudian disalati di Masjid Nurul Huda 100 meter dari rumah korban.
Sedangkan jarak tempat pemakaman ada sekitar 1 km dari rumah duka.”Keluarga merencanakan pemakamannya disandingkan dekat makam korban bom bunuh diri, Zainul Arifin di pemakaman Watuk Pokak,” kata sumber.
Lurah Blimbing, Toha Mansur dikonfirmasi Surya Kamis (1/8/2013) petang ini membenarkan jika jenazah Muhammad Hidayah sudah dalam perjalanan pulang dari Jakarat sejak pukul 11.30 WIB. Sementara pemakamannya oleh keluarga dipastikan dimakamkan di samping makam Zainul Arifin.
”Sudah dipersiapkan lubangnya. Kalau tidak salah ada di timurnya Zainul Arifin.Tapi yang disandingkann,” kata Toha.
Toha menyatakan warganya tidak ada yang keberatan dengan pemulangan jenazah Dayah. Menurutnya, warga hanya menganggap kematiannya itu wajar sebagai seorang muslim yang pemakamnya juga wajib dilakukan oleh umat Islam.”Tidak ada penyambut istimewa, biasa – biasa saja,”kata Toha.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !