Peryataan itu disampaikan oleh KH Hasyim Muzadi disela-sela menghadiri kampanye terbuka pasangan Khofifah-Herman (Berkah) yang dihadiri ribuan ibu-ibu mayoritas jamaah dan nggota Muslimat di Gedung Olahraga (GOR) Lamongan Selasa (20/8).
Dikatakannya, penempelan stiker di C1 menurut pengasuh Ponpes Al-Hikam Malang ini, dapat dikategorikan keputusan yang tidak adil, dan penempelan stiker adalah bagian dari upaya KPU Jatim tidak netral dalam pelaksanaan Pilgub ini.
"Penempelan stiker rawan kecurangan karena stiker ditempel terkadang juga bisa lepas, karena stiker adalah tambahan, tapi beda kalau dicetak hingga ada nomor urut empat," ujarnya.
Terkait alasan KPU yang keberatan mencetak karena tidak ada uang, menurut Hasyim itu alasan yang tidak masuk akal. Penyelenggaraan pilgub adalah gawe Pemprov dan ini adalah bagian dari kewajiban KPU untuk memperlakukan para kontestan sama.
"Sebenarnya ini kewajiban, jadi tidak boleh sampai bilang tidak punya uang yang katanya menghabiskan anggaran Rp 2,8 Miliar, lah wong diecer kemana-mana puluhan miliar saja bisa kok, nyetak C1 tidak bisa," kritik mantan keta PBNU ini.
Tapi kata Hasyim, pihaknya sudah menyiapkan seluruh tim pemenangan Berkah di TPS-TPS, setiap ada hasil rekap dari masing-masing TPS, untuk segera difoto biar dimsukkan do call center Berkah, tim sukses hal itu nanti bisa dihitung, dari hasil itu tidak lagi Quick Count, tapi sudah Real Count, setelah itu dicocokan dengan rekapan dari Polri.
Sementara itu dalam kampanye di Lamongan, meski para cagub dan cawagub pasangan Berkah tidak hadir, namun kedatangan KH Hasyim Muzadi dan sekjen DPP PKB Imam Nahrowi mengobati kerinduan jamaah. Bahkan dalam kampanye tersebut para jamaah dan anggota muslimat suka rela merelakan sebagian uangnya disumbangkan untuk kepentingan kampanye untuk pemenangan Berkah. jr
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !