Spririt warga Kota Lamongan di tanah rantau
ULET
: Bupati Lamongan, Fadeli, menyerahkan tropi berbarengan dengan
syukuran hari keluarga nasional di pendapa setempat, Rabu (03/07/2013). (Foto: ALI MUHTAR)
Ini mengingat, pertumbuhan penduduk Lamongan memang hanya 0,07 persen. Bahkan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan BPS setempat tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lamongan hanya 0,02 persen saja.
Tapi yang pasti, lepas benar atau salah, realita justeru membuat Bupati Lamongan Fadeli dianugerahi penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN, karena dia dinilai sukses menggerakkan program membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.
Soal ini ternyata Fadeli punya pendapat sedikit beda. “Rendahnya pertumbuhan penduduk itu semata bukan hanya karena program KB yang sukses. Namun juga karena keuletan warga Lamongan yang ada tanah rantau,” kata dia dalam acara syukuran hari keluarga nasional (Harganas) di pendapa Lokananta Pemkab Lamongan, Rabu (03/07/2013) siang.
Diakui, banyaknya warga Lamongan yang merantau membuat laju pertumbuhan penduduk sangat rendah. Berdasar pengalamannya sendiri saat menerima penghargaan tersebut di Kendari, Sulawesi Tenggara belum lama, Fadeli melihat fakta banyak warga Lamongan di perantauan. Di Kendari, sambung dia, banyak bertebaran warung sea food milik warga Lamongan.
“Ketika sukses, setiap tahun dia membawa saudara, sanak familinya ke Kendari untuk membantu di warung. Dan pengusaha yang melakukan ini tidak satu dua. Sehingga wajar jika setiap tahun penduduk Lamongan malah berkurang,“ seloroh Fadeli.
Fakta tersebut, menurut dia juga, menunjukkan keuletan warga Lamongan ketika merantau. Banyak dari mereka yang kemudian sukses dan bisa memberi kesejahteraan di kampung halaman.
Sementara, hingga Maret 2013 dari jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 287.802 yang menjadi peserta KB aktif baru 227.118 pasangan atau 78,94 persen. Padahal program KB untuk PUS bukan melulu terkait pengendalian penduduk. Namun juga berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu di suatu wilayah.
Sebab salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kematian ibu hamil adalah kondisi empat terlalu. Yakni jarak kelahiran dengan persalinan sebelumnya yang terlalu dekat, melahirkan anak terlalu sering atau banyak, melahirkan terlalu tua dan melahirkan di usia yang terlalu muda. @Ali Muhtar*
http://www.lensaindonesia.com/2013/07/03/bikin-lamban-pertumbuhan-penduduk-tanpa-ber-kb.html
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !