Headlines News :
http://picasion.com/
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Pilkades Massal, Ada Yang Draw serta Terpaut Satu dan Dua Suara

Pilkades Massal, Ada Yang Draw serta Terpaut Satu dan Dua Suara

Written By Unknown on Tuesday, June 4, 2013 | 10:34 PM


LAMONGAN - Trend dan fenomena hasil pemilihan kepala desa secara massal di Lamongan mengejutkan berbagai pihak. Tidak sedikit para cakades yang disinyalir didorong dan dijagokan oleh partai politik harus bertumbangan.

Namun sebaliknya, calon yang murni tidak terkooptasi parpol dan mengandalkan mesin groos root langsung malah berjaya. Dan lebih menarik lagi pilkades massal periode ketiga yang digelar serentak di 139 desa pada Minggu (2/6) lalu, terdapat satu desa yang dua calon memperoleh suara sama, tepatnya di Desa Sukosari Kec Mantup.

Selain terdapat hasil yang draw seperti pada pilkades periode pertama lalu, pilkades di 10 wilayah kecamatan ini, terdapat dua desa yang menghasilkan suara sangat tipis hanya terpaut satu dan dua suara.

"Untuk pilkades massal periode ketiga ini memang banyak fenomena unik, ada yang draw, ada yang hanya terpaut satu hingga dua suara, semoga semua saja yang terlibat pilkades untuk sama-sama menjaga kondusifitas desanya untuk memininalisir terjadinya gesekan," harap Moh Nalikan Kabag Pemdes saat dihubungi Senin (3/6).

Dikatakannya, dua calon yang mendapatkan suara sama di Desa Sukosari Mantup tersebut adalah, Jainten (Incumbent) dan Tariso keduanya sama-sama mendapatkan 904 suara. Di desa tersebut lanjut Nalikan, jumlah DPT nya sejumlah 1.917, warga yang hadir sejumlah 1.828, tidak hadir 89 dan suara tidak sah 20.

Sedangkan calon yang suaranya terpaut satu suara terdapat di Desa Ngasemlemahbang, Kec Ngimbang. Di desa dengan jumlah DPT 1.083, ada dua calon yang terpaut hanya satu suara, dimana cakades Sukiman memperoleh 483 suara, sedangkan Sentot Purwosantoso memperoleh 484 suara, di desa ini jumlah DPT nya 1.083, jumlah kehadiran 979, tidak hadir 104 dan suara tidak sah hanya 12 suara.

Dan masih kata Nalikan, untuk calon yang terpaut dua suara terdapat di desa Ganggantingan Kec Ngimbang. Di desa dengan jumlah DPT 1.753 terdapat tiga calon masing-masing Supo mendapatkan 501, Sugeng (518) dan Singat (516).

Terpisah, Kepala Bagian Hukum Setda Lamongan M Farikh, saat dihubungi terkait dengan perolehan suara calon yang sama Desa Sukosari Kec Mantup. menegaskan kalau pelaksanaan pilkades di desa tersebut harus diulang kembali, sesuai dengan Perda No 11 tahun 2006 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan, dan pemberhentian kades.

Dalam Perda tersebut ayat 1 lanjut Farikh, menyebutkan dalam hal calon kades yang mendapatkan dukungan suara terbanyak lebih dari satu orang dengan jumlah suara yang sama, maka untuk menentukan calon yang berhak menjadi kades diadakan pemilihan ulang.

Pemilihan ulang lanjutnya, bisa dilakukan selambat-lambatanya 30 hari setelah pelaksanaan pencoblosan, dan sesuai dengan kesepakatan calon kades, sesuai dengan ayat 2 Perda No 11 Tahun 2006.Sedangkan bila dalam pencoblosan kembali teryata hasilnya masih draw maka pencoblosan kembali akan dilakukan paling lambat 3 bulan.

"Aturan di Perda dan Perbub sama, ketika ada calon perolehan suaranya sama maka harus dilakukan pencoblosan ulang, dan harus ada kata kesepakatan dari para calon kadesa, idealnya kapan dilakukan pencoblosan ulang itu, bisa satu minggu atau dua minggu setelah pencoblosan, atau paling lambat 30 hari itu terserah kesepakatan di desa tersebut," pungkasnya. jr








http://surabayapagi.com/index.php?read=Pilkades-Massal,-Ada-Yang-Draw-serta-Terpaut-Satu-dan-Dua-Suara;3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962754de188f3ccf24d09a24a85b13099ea
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Followers

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. lamongan online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika