Penumpang Lamongan Terlantar di Terminal Osowilangun

Ratusan Bus AKDP dan Angkot Demo

Bus dan angkota mogok kerja karena mengikuti demo di kawasan terminal tambak Oso Wilangon(Foto: rakhman)

Surabaya: Aksi demonstrasi yang digelar Paguyuban Pekerja Angkutan Terminal Osowilangun (PATO) yang melibatkan 200 unit Bus dan 448 angkot dengan sekitar 5000 pengunjuk rasa gabungan dari SPTI, pedagang, KSPSI Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, Senin (4/3/2013), ini menyebabkan ribuan penumpang terlantar.

Ribuan calon penumpang yang hendak meneruskan perjalanannya ke Lamongan, Bojonegoro, Tuban, terpaksa berhenti di terminal Osowilangun akibat tak ada satupun bus atau mobil pengangkut umum yang mau menaikkan mereka. Banyak diantara calon penumpang melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

“Saya sudah sejam pukul 06.00 pagi tadi sudah berada di TOW. Tapi hingga pukul 12.00 ini tak ada satupun angkutan atau bus jurusan Lamongan yang mau saya tumpangi,” tutur Sunaryo yang hendak pulang ke Lamongan.

Senada dengan Sunaryo, Hadi, warga Merakurak Tuban inipun juga mengalami hal serupa. Bersama anaknya yang berusia 7 tahun, terpaksa keduanya menunggu hingga aksi demo awak bus ini selesai dan mau mengangkut mereka. ”Ya sudah mas, saya tunggu saja hingga demonya selesai. Semoga saja saat itu mereka mau angkut kami, kalau tidak ya kami akan nginap disini,” terangnya.

Dari pantauan LICOM dilokasi, pihak kepolisian dari Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak terus melakukan penjagaan di terminal Osowilangun dan mengarahkan para awak angkot yang masih melakukan sweping angkot untuk segera masuk ke jalan Tol guna mengikuti iring-ingan demo ke kantor Dishub Surabaya, Dishub Propinsi, dan Balai Kota Surabaya. @rakhman_k