RSUD Soegiri Panen Penderita DBD

LAMONGAN  - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soegiri Lamongan harus kerja ekstra, selain dibanjiri para pasien berbagai macam penyakit hingga Waiting List atau daftar tunggu. Di rumah sakit plat merah ini juga dibanjiri pasien yang terkena serangan Demam Berdarah (DB).

"Beberapa hari belakangan ini, memang pihak rumah sakit banyak juga menerima pasien yang terkena serangan Demam Berdarah (DB), baik itu datang langsung atau melalui rujukan Puskesmas di seluruh wilayah Lamongan," ujar dr Yuliarto Direktur RSUD Dr Soegiri.

Dikatakan Yuliarto, hingga Selasa (12/2) pasien dari DB yang dirawat inap di RSUD Dr Soegiri sejumlah 19 orang, baik anak, dewasa, maupun balita yang tersebar dan dirawat di 4 ruangan. Di ruangan anak terdapat 8 pasien yang dirawat, sisanya di ruangan Tulip 4 orang, Dahlia 3 orang, dan Levender 4 orang. "Trend penderita serangan demam berdarah tersebut diindikasikan akan terus bertambah, sehingga sangat perlu untuk menjaga kebersihan dari lingkunganya masing-masing," ujarnya.

Bahkan lanjutnya, untuk bulan Januari 2013 saja, pasien yang pernah dirawat di RSUD sejumlah 98 orang. Kecamatan yang paling banyak terkena kasus demam berdarah yakni dari Lamongan kota sejumlah 25 orang, 22 dari Kec Tikung, Kec Deket sejumlah 10 orang, Kec Turi berjumlah 1 orang dan Kec Pucuk 2 orang.

Ia lalu menambahkan, pada tahun 2011 lalu penderita DBD yang dirawat di rumah sakit plat merah hanya 98, namun pada saat tahun 2012 penderita naik sampai 300 persen dengan jumlah pasien 407 orang. Lagi-lagi pasien yang terbanyak justru dari Lamongan Kota yang berjumlah 90 orang, dari Kec Sukodadi 51 orang, 34 dari Kec Deket, 37 dari Kec Turi, dan 23 pasien dari Kec Pucuk. "Dari tahun ketahun penderita penyakit demam berdarah terus naik, bahkan tahun 2012 saja naiknya mencapai 300 persen," terangnya.

Sementara itu, dari pasien yang telah dirawat tersebut, mayoritas semuanya tertolong, dan pada tahun 2012 dan awal tahun 2013 hanya ada 2 pasien yang meninggal akibat penyakit DB ini. jr/sg