Lamongan - Meski luapan Sungai Bengawan Solo masih merendam sebagian wilayah di Lamongan, namun kecenderungan debit air di Bengawan solo terus menurun. Meski demikian, status Bengawan Solo di wilayah Lamongan masih belum dicabut, tetap Siaga 3.
Data yang dihimpun dari Kecamatan Babat menunjukkan, hingga pukul 06.00 WIB, air cenderung cenderung turun jika dibandingkan dengan kemarin. Ketinggian air Bengawan Solo di Lamongan yang terpantau dari papan ukur yang ada di wilayah Babat saat ini pada posisi 8.16 skala pheiscal.
"Hal ini berbeda dengan kemarin, saat ini sudah mulai ada kecenderungan untuk surut," kata Camat Babat Jarwito kepada detiksurabaya.com, Selasa (19/2/2013).
Hanya saja, kata Jarwito, meski ada kecenderungan untuk turun namun banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo tersebut masih merendam ratusan rumah di wilayah Kecamatan Babat.
Dari data yang ada, kata Jarwito, jumlah rumah yang tergenang tercatat ada sebanyak 450 KK dengan ketinggian air bervariasi antara 15 cm hingga 40 cm. Sementara, luas lahan atau areal persawahan milik warga yang tergenang sebanyak 211 hektar.
Selain menggenangi rumah dan areal persawahan milik warga, lanjut Jarwito, banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo ini juga telah menggenangi kurang lebih 3300 meter jalan lingkungan dan jalan desa yang ada di wilayah Babat. Untuk desa yang masih tergenang tersebut diantaranya adalah Desa Truni dan Kelurahan Banaran.
"Mudah-mudahan air cepat surut," harapnya.
(iwd/iwd)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !