KH Masruri, Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Dengok mengatakan, rangkaian acara Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan rutinitas dan bahkan telah menjadi tradisi setempat tanpa membedakan sekat-sekat ormas Islam yang ada.
“Kami berharap tahun depan acara seperti ini semakin meriah lagi karena ini sebagai bentuk perwujudan kita cinta Rasul,” ujarnya kepada NU Online, Ahad (3/1).
Kegiatan dilaksanakan oleh GPAnsor Ranting Dengok, Anak Cabang Paciran, yang digagas oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Dengok dengan rangkaian kegiatan selama satu pekan kemarin.
Rangkaian kegiatan maulid berupa istighotsah, khotmil qur’an, ziarah kubur, pengobatan gratis, maulid dziba’iyah, jalan sehat, wisuda santri TPQ, pawai ta’aruf, seni hadrah, khitanan masal, dan pengajian agama.
Pawai ta’aruf sendiri melibatkan beberapa kontingen dari jamaah musholla setempat dengan dimeriahkan delapan grup drumband lokal. Satu diantaranya dari group drumband GP Ansor Ranting Dengok dengan memakai seragam khasnya hijau-putih dan kopyah ala veteran, dipadu rancak derap langkah personelnya membuat acara pada sore (28/1) semakin meriah.
Tak ayal para penonton dari warga masyarakat sekitar Paciran terkesima menyaksikan penampilan kirab drumband tersebut. Yang unik dari acara sore itu adalah keikut-sertaan kontingen dan group drumband dari Pemuda Muhammadiyah setempat.
Sebagai puncak acara digelar pengajian agama (30/1). Meski cuaca malam itu gerimis namun tak menyurutkan antusias ratusan jamaah dari santri dan warga sekitar untuk hadir di halaman PP Maslakul Huda Dengok, tempat berlangsungnya acara.
Dalam tausyiahnya KH Syarafuddin dari Rembang menyampaikan tentang perlunya kita meneladani figur Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !