"Salah satu program yang tengah dikebut yakni memperbanyak populasi ternak sapi potong dengan cara mempercepat proses perkawinan," ujar Kepala Dinas Peternakan Jatim, Maskur, Selasa (8/1) kemarin.
Langkahnya lanjut Maskur menjelaskan, Dinas Peternakan Jatim akan mengoptimalkan pola pengawinan sperma tunggal dengan 10.000 ekor sapi.
Apalagi saat ini, sentra produksi sapi terbesar di Kabupaten Sumenep dengan populasi sekitar 296.000 ekor. Ia berharap populasi ternak sapi potong terus meningkat terutama di sejumlah sentra produksi seperti Tuban, Lamongan, Gresik, Banyuwangi, Bangkalan, dan Sampang.
Kesiapan pasokan sapi potong lokal memang cukup strategis menjawab kegelisahan terkait pemangkasan kuota impor daging menjadi 80.000 ton tahun ini. Kenaikan harga daging yang belakangan cukup tinggi merupakan refleksi dari minimnya pasokan sapi lokal.
Guna meningkatkan produksi sapi potong lokal jenis PO, kini dilakukan klaster pembibitan secara nasional juga dilakukan di Desa Napis Kecamatan Tambak Rejo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Klaster pembibitan tersebut merupakan kerjasama antara Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang dan Bank Indonesia Surabaya.
Maskur menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan stok daging nasional, tahun ini Jatim menyiapkan 157.000 sapi potong untuk didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. “Jatim siap meningkatkan populasi ternak sapi potong guna menyuplai kebutuhan provinsi di luar Jatim. Kami siap memasok kebutuhan Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan provinsi lainnya. Kontribusi suplai sapi potong Jatim sekitar 14,5% dari kebutuhan nasional,” tandasnya. arf
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !