Data itu diungkapkan Ketua PMI Lamongan, Sudjiman, saat pembukaan Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab Lamongan. “Masih banyaknya kebutuhan kantong darah yang harus diimpor dari UDD lain, terutama UDD Surabaya, mengakibatkan beban biaya PMI Lamongan bertambah,” kata Sudjiman.
Dia kemudian merinci, UDD PMI Lamongan setiap bulannya rata-rata melayani permintaan hingga 700 kantong darah. Sementara pengambilan yang diperoleh UDD PMI Lamongan hanya berkisar antara 300 hingga 400 kantong darah perhari. Sehingga setiap harinya Lamongan kekurangan 400 kantong darah. “Pengambilan kantong darah yang mencapai 400 kantong hanya terjadi saat Bulan Agustus karena bertepatan dengan Bulan Ramadhan,” ujarnya.
Kurangnya pengambilan kantong darah di Lamongan itu menurut Sudjiman, salah satu solusinya adalah dengan membentuk lebih banyak Paguyuban Donor Darah Indonesia (PDDI). Saat ini, baru ada lima PPDO di Lamongan. Yakni PPDI Lamongan, Kedungpring, Mantup, Babat dan Paciran.
“PPDI selama ini aktif membina anggotanya untuk rutin mendonorkan darahnya demi kemanusiaan. Semoga dengan dorongan dari masing-masing camat, akan ada semakin banyak PPDI yang terbentuk,” terang Sudjiman.
Dalam kesempatan itu, Sudjiman berharap permasalahan PMI di tahun 2012 bisa dicarikan solusi melalui Muskerda untuk menyusun untuk program kegiatan di tahun 2013 agar hal serupa bisa teratasi dan tak terulang.@ali muhtar
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !