Pasca Banjir, BPBD Jatim Siapkan Dana Bencana Rp 160 Miliar

LAMONGAN -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyiapkan anggaran Rp 160 miliar  untuk penanganan pascabencana.

"Pascabanjir, BPBD telah menyiapkan tiga fase penanganan. Yaitu Siaga Darurat, Tanggap Darurat dan Transisi,"ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim Sudarmawan saat mendampingi kunjungan kerja (kungker) Komisi E DPRD Jatim di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan, Jumat (25/01/2013).

Untuk fase siaga darurat telah menyiapkan buffer stock berupa sembako, glangsing, perahu karet, bronjong dan keperluan darurat banjir lainnya. Termasuk pendirian posko, baik posko induk maupun posko lapangan. Sudarmawan menambahkan, tahap transisi BPBD Jawa Timur  menyiapkan dana Rp 160 miliar untuk  11 kabupaten  yang terkena bencana. Tapi dana itu belum bisa dibagikan karena menunggu fase pascabencana banjir dan longsor yang masih belum berakhir.

“Karena itu kabupaten yang tertimpa bencana segera mendata dan mengusulkan penangan kedaruratan pada masa  transisin,"pintanya.

Ditambahkan,  Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur juga telah menurunkan sekitar 50 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Lamongan saat terjadi banjir. Mereka merupakan relawan masyarakat yang sudah terlatih.

Terkait buffer stock, Zainal Arifin, Kabid Bantuan dan Perlindungan Sosial,  Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur Zainal Arifin mengatakan  sudah memberikan bantuan melalui Dinas Sosial kabupaten Lamongan. Pihaknya juga menyiapkan 100 ton beras untuk masing-masing Kabupaten/kota di Jawa Timur.

Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi di depan rombongan Komisi E menambahkan, Pemkab Lamongan sendiri sudah melakukan berbagai langkah dalam menanggulangi bencana. Memberikan bantuan logistik dan menggerakkan masyarakat