Headlines News :
http://picasion.com/
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Inilah Alasan Mengapa Peternak Itik Jatim Selalu Dipuji Presiden

Inilah Alasan Mengapa Peternak Itik Jatim Selalu Dipuji Presiden

Written By Unknown on Sunday, January 6, 2013 | 10:37 PM

Kadisnak Jatim Maskur, menyalami Presiden SBY saat menghadiri penghargaan Ad hi karya Pangan Nusantara (APN) 2012 di Istana Negara.
 
SURABAYA - Peternak Jawa Timur menjadi pengungkit ketahanan pangan luar biasa di tingkat nasional. Secara khusus mereka mendapatkan pujian langsung dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat hari ketahanan pangan Desember akhir tahun kemarin. Di antaranya adalah kelompok peternak itik di Desa Tawangrejo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sebuah kelompok ternak rakyat yang mampu mengembangkan bisnisnya dari hulu hingga ke hilir. Seperti apa mereka?

Para peternak itik sukses itu ternyata bukan peternak modern. Mereka adalah peternak rakyat yang mampu mengembangkan diri secara bagus. Rata-rata adalah kelompok ibu - ibu petani. Hebatnya meski bukan merupakan peternak modern, namun mereka mampu menjadi peternak yang multy talenta.

Bisnis ternak yang dikembangkan mampu dikelola mulai dari hulu hingga ke hilir. "Mereka bukan hanya menjadi peternak potong (pedaging). Namun juga membuat pakan sendiri, hingga pembibitan." ujar Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Maskur pada Surabaya Pagi, Minggu, (6/1)

Bisnis ternak dari hulu ke hilir ini juga masuk dilengkapi dengan pengolahan distribusi yang bagus pula, seperti bagaimana mereka melakukan penjualan daging, lalu menetapkan harga telur, memilah yang bagus dan yang afkir, dan mengembangkan pembibitan (DOC) untuk kelompok nya dan juga produksi ke masyarakat.

Maskur mencontohkan dari sembilan penerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) 2012 dari Presiden SBY, satu di antaranya adalah Kelompok Itik Sumber Rejeki, Desa Tawangrejo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kelompok ternak yang dikomandani Hj Musyarofah itu mengkoordinasikan pemberdayaan 40 ibu-ibu petani yang menjadi anggota kelompoknya. Usaha ternak itik yang dimulai tahun 2006 tersebut mengembangkan sistem peternak melalui kandang - kandang koloni, dan kandang individu. Pada 2006 saja mereka sudah menjadi peternak dengan jumlah 17.425 ekor itik. Jumlah ini berkembang pesat, hingga Agustus 2012 lalu, menjadi 33.294 ekor itik.

Bukan hanya itu, setiap tahun mereka menambah produksi daging itik 16.791 Kg, kemudian bibit anak itik (Day Old Duck /DOD) sebanyak 17.700 ekor serta telur asin 200.761 butir. "kelebihan lainnya, mereka ternyata juga mampu mengembangkan limbah ternak itik yang mampu mengurangi 60 persen penggunaan pupuk kimia untuk pemupukan sawah dan tambak." beber Kadisnak Maskur.

Sementara itu dalam mengolah pakan, kelompok ternak ibu - ibu punya jurus yang cukup jitu. Mereka mengolah bahan makanan untuk ternak mereka dengan cara yang cukup efisien. Pakan ternak didapat dari bahan lokal di sawah maupun tambak dengan sangat mudah mereka dapatkan. Seperti besusul (keong), maupun ikan cepret (ikan kecil). "Model pakan seperti ini cukup membantu dan tidak berpengaruh pada fluktuasi harga pakan." sambung pria yang berkarier di Dinas Peternakan Jatim itu.

Nah untuk mencukupi kebutuhan para anggota kelompok ternak, Hj Musyarofah bersama kelompoknya membentuk koperasi. Ia memberi nama "Koperasi Wanita Ternak Sumber Rejeki". yang sudah berbadan hukum. "Memang kelompok ternak yang dikomandoi Hj Musyarofah ini hebat, pengeloalaan administrasi dan dinamika kelompok berkembang dengan baik. Mereka juga mempunyai AD/ART, pantas jika kemudian mereka menyandang juara I Agribisnis Ternak Itik tingkat Kabupaten dan Provinsi Jawa Timur." tandas Maskur.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) 2012 dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jumat (14/12). Penghargaan tersebut di terima gubernur bersama dengan delapan orang lainnya dari Jatim. Pakde Karwo sukses dengan kategori sebagai Pembina Ketahanan Pangan beserta Bupati Madiun Muhtarom. Selain itu, Eko Budi Santoso, Kades Randugading Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang (Kategori Kepala Desa), Jumari - Desa Kasreman Kabupaten Ngawi (Kategori Pelopor Katahan Pangan), Pi’i - penyuluh Kecamatan (Kategori Pelayanan/Penyuluh), Gapoktan Sri Makmur Desa Sumberwindhu Kecamatan Brebek Kabupaten Nganjuk, Kelompok Itik Sumber Rejeki Desa Tawangrejo Kabupaten Lamongan, Perkumpulan Petani Pemakai Air Desa Desa Klotok Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban serta UD Riang Desa Tlogorejo Kecamatan Pagak Kabupaten Malang (Kategori Pelaku Pembangunan). (arf)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Followers

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. lamongan online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika