LAMONGAN - Perjuangan massa PMII hadang pembelian Mobdin untuk anggota DPRD terpatahkan, karena APBD 2013 sudah disahkan, Kamis (20/12/2012) siang bersamaan aksi massa PMII.
Ini terungkap setelah perwakilan massa PMII ditemui Ketua dan wakil ketua DPRD dan anggota Banggar di ruang Banmus. Para wakil rakyat menang karena berdalih dan berlindung dengan permainan kalimat karena pembelian Mobnas itu atas usulan eksekutif dan pemakaiannya untuk anggota dewan sifatnya pinjam pakai.
"APBD 2013 baru saja disahkan dan didok tadi," kata Jimy Komisi A.
Selain itu menurut Ketua DPRD Makin Abbas menjelaskan pembelian mobil itu bukan untuk anggota dewan, tapi sifatnya dewan pinjam pakai melalui surat resmi. Penjelasan Makin Abbas ditimpali Wakil Ketua Saim, bahwa anggaran yang tertulis di RAPBD itu yang menulis eksekutif dan bukan legislatif yang mengusulkan.
"Kalau saya kemarin pernah bersumpah berani mempertaruhkan nyawa untuk menjamin meniadakan pembelian Mobdin untuk dewan sudah benar. Tapi yang menulis pengajuan di RAPBD itu eksekutif," dalih Saim.
Sementara Asyhari anggota dewan dari PDIP menyatakan sangat wajar jika dewan ada Mobdin. Karena eselonnya sama dengan Sekda yakni eselon II. "Kita anggota dewan itu sama dengan eselon II. Apa bedanya kita dengan pejabat pemkab," tantang Asyhari.
Karena sudah disahkan dalam APBD menurut Jimy sudah tidak bisa dirubah lagi. "Sudah final,"kata Jimy. Akhirnya massa PMII kembali dan akan membawa masalah APBD Lamongan ke Gubernur Jatim.
Massa PMII Siapkan Waket DPRD Lamongan Tiang Gantungan
surya/hanif manshhuri
Langkah nekat massa PMII berjumlah 75 orang ini sebagai upaya untuk menagih janji wakil ketua DPRD yang katanya menolak pengajuan Mobdin baru. Tapi kenyataannya dalam RAPBD 2013 masih tercantum poin pembelian Mobdin 15 unit dengan nilai Rp 2, 5 miliar.
Massa yang bergerak menuju Gedung DPRD dan hendak masuk melalui pintu gerbang Utara langsung dihadang puluhan petugas gabungan dari polres, Satpol PP dan dibantu polsek kota. Ketua PMII Cabang Lamongan, Benu Muharto menuding ucapan yang pernah disampaikan Wakil Ketua DPRD Saim sebagai ucapan manusia pendusta yang hanya mengelabuhi dan menelikung masyarakat Lamongan.
"Janji yang katanya akan mempertaruhkan jiwa demi menolak pengajuan Mobdin 2013 hanya ucapan seorang pendusta. Pak Saim wakil rakyat yang penghianat," tegas Benu Muharto saat berorasi di jalan raya jalan Basuki Rahmad, depan gedung dewan.
Langkah menyisipkan kembali anggaran untuk Mobdin dewan dinilai sebagai bentuk penghianatan wakil rakyat kepada rakyat yang memilihnya."Kita sudah siapkan tiang gantungan untuk wakil rakyat yang pendusta,"teriak Febri Nugroho, wakil massa saat berorasi.
Hampir setengah jam massa berorasi di depan gedung, akhirnya diperbolehkan masuk. Massa ditemui semua Ketua Komisi, A, B, C , D serta Banggar di ruang Komisi A diantaranya, Sulaiman, Sutarjo, Nibianto, Jimy Harianto dan Kusmanan.
Namun sepuluh perwakilan massa PMII menolak ditemui mereka."Kita hanya mau ditemui ketua dan wakil ketua DPRD. Bukan anda - anda,"tegas Benu Muharto. Massa keluar dan semua anggota Banggar bersedia menemui perwakilan PMII di ruang Banmus. (surya online)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !