LAMONGAN- Rencana pemkab Lamongan menambah modal
dasar di Perusahaan Daerah, salah satunya Aneka Usaha Lamongan Jaya (PD
AULJ) yang kembali disuntik dana sebesar Rp 7,5 Miliar mendapat warning
semua fraksi di DPRD.
Semua fraksi dalam pandangan umumnya (PU) yang dibacakan dalam rapat
Paripurna, Senin (12/11), meski semuanya tidak keberatan dengan rencana
penambahan tersebut, tapi semua fraksi tetap mewarning pemkab, agar
lebih rasional dalam penghitungannya.
Juru bicara Fraksi Patriot Pembangunan Nurani Didit Uking Suharyanto
dalam pandangan umum (PU) fraksinya mengatakan, modal dasar yang
diusulkan untuk PD AULJ hendaknya telah diperhitungkan dari sisi
komitmen dan kapasitas manajemen yang ada.
Khususnya dalam memenuhi target PAD yang bisa disetor. penambahan bidang
usaha sehingga BUMD ini (PD AULJ) nantinya mampu bergerak dalam usaha
minyak, gas dan energy, harus disertai rencana bisnis yang akurat dan
feasible.
Hal serupa disampaikan Abd Shomad, juru bicara Fraksi PKNU menandaskan
dengan adanya penambahan satu bidang usaha, yakni minyak, gas dan
energi, diharapakan mampu meningkatkan PAD. Dia juga berharap penyertaan
modal itu dilaksanakan berdasarkan prinsip ekonomi perusahaan dan
sesuai dengan kelayakan usaha.
Sementara FPDIP malah meminta Raperda itu agar ditinjau ulang.
Menurutnya, PD AULJ setiap tahun tidak tambah baik tetapi justru tambah
tidak sehat. Neraca perusahaan daerah ini sejak tahun 2004 tidak ada
perubahan hingga saat ini.Sehingga setiap tahun tidak dapat menghasilkan
keuntungan yang maksimal yang tiap tahunnya setorannya dipatok stagnan
Rp 155 juta.
Pandangan bahwa bisnis yang selama ini dijalankan PD AULJ tidak
menguntungkan dari sisi bisnis juga disampaikan FPKB. Melalui juru
bicaranya, M Freddy Wahyudi, FPKB melihat penambahan modal usaha untuk
PD AULJ adalah langkah yang logis. Hanya saja fraksinya meminta harus
ada kejelasan bidang usaha yang digarap. FPKB bahkan mengusulkan agar
membuka bisnis one top service yang melayani perawatan seluruh kendaraan
milik Pemkab.
Logika serupa disampaikan Fraksi Partai Golkar, Kasnoto. Dia melihat
modal PD AULJ selama ini memang terbatas. Sehingga menyulitkan jika
ingin melangkah di bidang bisnis lain. Namun jika dikemudian hari
setelah ditambah modal ternyata tidak bisa lebih maju, fraksinya
sependapat jika dilakukan swastanisasi terhadap PD AULJ.
Sedangkan meski menyampaikan apresiasi terhadap penambahan modal dasar
PD AULJ, juru bicara Fraksi Partai Demokrat, Kaswoto, menyampaikan
sejumlah koreksi, dengan menanyakan asumsi keuntungan setelah kembali
disuntik sebesar Rp 7,5 Miliar.
Fraksi PAN melalui juru bicaranya, Sutikno, mengusulkan secara gamblang
agar PD AULJ bisa melakukan kerjasam dengan pihak ketiga dengan
manajemen yang lebih modern dan profesional. Dengan melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga, diharapkan agar masyarakat mendapatkan manfaat
ekonomi dan sosial, juga akan meningkatkan PAD. jr
Home »
» PD AULJ Disuntik Dana Rp 7,5 Miliar Diwarning Dewan
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !