LAMONGAN – Para pedagang hewan kurban di Pasar Hewan (PH) Lamongan merasakan keberkahan Idul Adha yang tinggal du hari lagi. Selain menikmati harga yang tinggi juga banyaknya konsumen yang memanfaatkan momen Idu Adha ini, seperti di Pasar Hewan atau yng lebih sering disebut dengn Pasar Sapi oleh masyarkt Lamongan
Selain tingkat kehadiran jumlah ternak sapi dan kambing bertambah banyak masuk ke Pasar Hewan, harga jualnyapun meningkat. Selisih peningkatan harga jual kambing bisa mencapai Rp 400. 000 hingga Rp 500.000 per ekor. Sementara harga sapi naik rata – rata Rp 700.000 hingga Rp 1.000.000 per ekor.
Harga yang bersahabat untuk pedagang ini dirasakan sejak dua Minggu setiap bukaan Pasar Hewan. Keburuntungan lain bagi pedagang sapi maupu kambing adalah tidak adanya pedagang luar daerah yang masuk membawa dagangan hewan kurban ke Pasar Hewan Lamongan. Ini juga menjadi berkah yang menggembirakan bagi para pedagang.
Kepala UPT Pasar Hewan Lamongan, Mohammad Sucipto, mengungkapkan, tingkat kehadiran hewan ternak, baik sapi maupun kambing sejak dua pekan ini memang meningkat. Seperti kambing, sebelumnya setiap pasaran paling banyak masuk ke Pasar Hewan antara 100 ekor hingga 1.50 ekor.
Tapi sejak dua minggu ini meningkat separuh 400 ekor hingga 450 ekor kambing. Sedangkan sapi mencapai jumlah 400 ekor hingga 550 ekor sapi setiap pasaran sejak menjelang Idul Adha ini. Sementara tingkat penjualannya juga cukup banyak, boleh dikata hampir seimbang dengan bawaan para pedagang.
Sedangkan harga sapi layak untuk korban di Pasar Hewan Lamongan untuk Minggu siang tadi bisa mencarap Rp 8.000.000 per ekor hingga Rp 10.000.000 per ekornya. Hanya saja harga itu menurut para pedagang masih belum bisa menyamai tingginya harga sapi tiga tahun lalu.
Sejak dua pekan ini pembeli banyak didominasi oleh masyarakat pembeli dari calon penyembelih hewan kurban. Sementara kalangan pedagang atau bakul tidak nampak bertransasksi.”Yang banyak beli itu masyarakat yang hendak kurban. Pedagang atau blantik sepi,”ungkap Sucipto di lokasi Pasar Hewan.
Apa yang diungkapkan, KUPT Pasar Hewan tidak ditolak para pedagang, seperti Sutrisno, ia memang merasakan kenaikan harga jual sapi. Tapi harga setinggi itu juga banyak diimbangi dengan datangnya makelar atau perantara di pasar. Mau tidak mau untungya juga harus dibagi dengan para makelar. “Kalau dihitung bersih, rata – rata laba tinggal Rp 500.000 per ekornya,”kata Sutrisno.
Diakui jumlah pembeli di pasar tidak sebanyak tahun – tahun sebelumnya, karena pembeli banyak langsung datang ke pedagang atau peternak yang ada di rumahan. Calon pembeli tak perlu repot – repot ke Pasar Hewan. Apalagi beli di rumahan tak perlu repot – repot merawat di rumah sendiri.”Yang banyak ya dititipkan sementara hingga hari H kurban,”tambah Sutrisno yang diamini pedagang sapi lainnya di Pasar Hewan Minggu siang.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !