Idealnya Jatim Miliki Dua Bandara Internasional

Para calon penumpang di Bandara Internasioanl Juanda/foto; Ist. 

Surabaya, Kepadatan penumpang di Bandara Udara Juanda saat ini dianggap melebihi kapasitas pembangunan yang ada. Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menyampaikan, saat ini Pemprov Jatim terus melakukan pengkajian pembangunan bandara baru di luar kota Surabaya.
Wahid menambahkan, kondisi di Bandara Juanda usai pembangunan double runway atau landasan terbang ganda dipastikan akan semakin padat. Diperkirakan, jika landasan terbang ganda di Bandara Juanda sudah dibangun, maka kepadatan akan mencapai puncaknya sekitar tahun 2019.
Menurutnya, untuk provinsi seluas Jawa Timur, idealnya perlu dibangun dua bandara kelas internasional.
“Kami masih melakukan pengkajian dan salah satu alternatif yang kami anggap layak adalah Lamongan,” ujar, Wahid Wahyudi, saat dikonfirmasi.
Lokasi lain yang dipertimbangkan yaitu Bangkalan dan Gresik. Namun, dari beberapa lokasi yang tengah dilakukan kajian, Lamongan menjadi alternatif utama. Selain lokasinya yang menjangkau beberapa daerah, disana juga tidak terkendala persoalan aturan Kawasan Keselematan Operasi Penerbangan (KKOP).
Lebih lanjut disebutkan, di Lamongan, lahannya tidak terlalu subur sehingga lebih mudah untuk dibangun bandara. Dari sisi lokasi juga tepat sebagai alternatif karena terletak di dekat Surabaya, Gresik, Bojonegoro, Jombang, Tuban dan beberapa daerah lainnya, khususnya kawasan utara.
“Sementara rencana pembangunan bandara di kawasan Ujung Pangkah, Gresik serta Bangkalan, terkendala persoalan KKOP yang tidak memperbolehkan pesawat komersial karena khusus sebagai penerbangan TNI,” paparnya.
Meskipun sudah dinyatakan layak, Wahid mengakui masih ada sejumlah kendala di Lamongan, seperti pembebasan lahan.
“Saya kira tidak hanya pembangunan bandara saja, pembangunan apapun yang menjadi masalah utama adalah pembebasan lahan,” tandas Wahid.