Headlines News :
http://picasion.com/
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Belum Seminggu Dilantik, Anggota DPRD Digoyang Isu Korupsi Dana Hibah

Belum Seminggu Dilantik, Anggota DPRD Digoyang Isu Korupsi Dana Hibah

Written By Unknown on Tuesday, February 26, 2013 | 8:32 PM

Program KBR DAS Jadi Bancakan?


Anggota Fraksi PAN DPRD Kabupaten Lamongan, Sunhaji Zainudin

Lamongan: Belum genap seminggu dilantik sebagai anggota DPRD Lamongan, Jawa Timur hasil pergantian antar waktu (PAW), politisi Partai Amanat Nasional (PAN) H. Sunhaji Zainudin, digoyang isu korupsi dana Kebun Bibit Rakyat (KBR) Rp 2,7 miliar hibah dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Solo (DAS).
Sunhaji Zainudin dilantik sebagai anggota DPRD Lamongan menggantikan Sutikno yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Diketahui, dana hibah Rp 2,7 miliar untuk program KBR tersebut seharusnya dibagikan kepada 45 kelompok masyarakat di Kabupaten Lamongan. Namun sayangnya, dana tersebut diduga tidak seluruhnya disalurkan, sebab dipangkas ‘sana-sini’ untuk saweran beberapa oknum pejabat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan, setiap kelompok mendapatkan kucuran dana Rp 48.600.000. Padahal seharunya, masing-masing kelompok mendapat anggaran KRB Rp 50.000.000.
Seorang sumber menyebutkan, bahwa selain memangkas dana, Sunhaji juga menerima ‘jatah’ sendiri dari 30 kelompok tersebut, masing Rp 28.750.000. Menurut sumber tadi, dana tersebut katanya untuk membeli bibit tanaman, seperti pohon jati, mahuni, klengkeng dan pohon kretas.

Ia merinci, selain untuk membeli bibit, dana tersebut juga dipotong Rp 3,7 juta sebagai biaya sosialisasi di media massa dan Rp 6 juta untuk biaya pemeliharaan maupun kegiatan tanam.
“Bahkan kelompok KBR juga harus ‘mengkondisikan’ kepala UPT salah satu Dinas dan kepala desa yang menerima program tersebut. Total seluruhnya sekitar Rp 800 juta,” katanya kepada LICOM. Selasa (25/02/2013).

Menanggapi kabar miring soal penggunaan dana hibah KBR ini, Sunhaji membantah keras. Ia menegaskan tidak ada pemotongan apapun termasuk dana Rp 3,7 juta untuk biaya publikasi. “Saya tidak minta dana untuk publikasi,” singkatnya.

Banyak pihak termasuk kelompok KRB memperkirakan program itu bisa gagal. Karena dilapangan, bibit kebun tersebut banyak yang mulai mati, karena kualitas bibit tidak sempurna.@ali muhtar
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Followers

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. lamongan online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika