LAMONGAN - Upaya untuk merealisasikan target bebas
sampah pada 2015 mendatang, nampaknya tidak hanya sekedar bicara.
Upayapun terus dilakukan, salah satunya bagaimana pada Program Lamongan
Green and Clean (LGC) jilid III yang sudah dilaunching beberapa waktu
lalu, setiap kecamatan mempunyai bank sampah.
Penegasaan itu, oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukiman, saat
memberikan saat membuka workshop LGC III, yang bertemakan menuju
Lamongan merdeka dari sampah melalui bank sampah, Selasa (22/1) di Ruang
Sabha Dyaksa."Masing-masing kecamatan di tahun ini ditargetkan ada satu
Bank Sampah. Bukan hanya itu, diharapkan lewat LGC jilid III akan
terbentuk 182 Bank Sampah yang professional,"katanya.
Dikatakan Sukiman juga menyampaikan evaluasi terkait pemilahan sampah di
Program LGC tahun lalu. Menurutnya, masih ada sejumlah titik yang belum
memisahkan antara sampah organik dengan yang anorganik. "Saya berharap
nanti semua sampah sudah terpilah sebelum diproses," kata dia.
Selain lomba LGC pemukiman untuk tingkatan maju, berkembang dan
perintis, LGC tahun ini juga melombakan untuk tiga kategori lainnya.
Yakni Lomba Bank Sampah, Green School dan Green Office. "Khusus untuk
Lomba Green Office, Kantor BLH tidak akan ikut serta agar tidak
menimbulkan polemik. Tapi tentu meski tidak peserta Kantor BLH akan kami
tata yang sebaik mungkin," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, calon peserta LGC III diberikan pedoman teknis
terkait materi penjurian masing-masing kategori. "Lamongan tahun ini
targetkan bisa memboyong Adipura Kencana. Karena itu saya jamin
penjurian LGC akan berlangsung fair. Mereka nanti yang dinyatakan juara
saya jamin memang pantas menjadi juara," tegas dia.
Program LGC lewat partisipasi masyarakat diklaim sukses mengelola
timbulan sampah hingga 25 persen atau 28,3 meter kubik. Sementara di
tahun ini, LGC menargetkan timbulan sampah yang bisa dikurangi mencapai
40 persen.
Pada LGC II, kesuksesannya didukung peran serta oleh 4.642 kader
lingkungan di Kota Lamongan. Bahkan partisipasi masyarakat sangat
tinggi, mencapai sebesar Rp 2,320 miliar. Sedangkan nilai ekonomis dari
pengelolaan Bank Sampah berupa sampah kering mencapai Rp 245 juta dan Rp
177 juta untuk sampah basah.
"Tingginya partisipasi masyarakat dalam Program LGC juga ditunjukkan
dengan munculnya berbagai inovasi. Diantaranya dengan adanya waste water
treatment, atau perangkat pengelola air limbah, di 20 RT," pungkas
Sukiman. Jr/sg
Home »
politik hukum dan pemerintahan
» Setiap Kecamatan Punya Bank Sampah
Setiap Kecamatan Punya Bank Sampah
Written By Unknown on Tuesday, January 22, 2013 | 10:29 PM
Labels:
politik hukum dan pemerintahan
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !