Tanah uruk berceceran di jalan
LAMONGAN – Ironis, disaat bersamaan pembukaan workshop program Lamongan Green and Clean (LGC) sekaligus LGC jilid III, Selasa (22/1/2013).
Ternyata ada sebagian masyarakat yang tidak mendukung program tersebut, buktinya sepanjang jalan Veteran yang juga kawasan pendidikan dan perkantoran jorok.
Di sepanjang jalan Veteran yang merupakan kawasan pendidikan dan perkantoran tampak pemandangan yang menjijikkan dan jorok di sepanjang jalan itu. Tumpahan tanah urug yang berceceran sepanjang jalan itu memperburuk pemandangan kota. Selain itu pengguna jalan juga harus ekstra hati – hati karena jalanan jadi licin dan membahayakan.
Apalagi bersamaan dengan turun hujan yang mengguyur Lamonga dalam beberapa hari ini. Pemandangan itu tentu sangat bertolak belakang dengan program yang kini mulai kembali digalakkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan LGC jilid III. Termasuk niatan Lamongan untuk meraih Adipura Kencana setelah berturut – turut enam kali meraih Adipura.
Sejauh ini belum ada penanganan terkait berbelepotannya Jl Veteran akibat tanah urug yang diusung oleh lembaga pendidikan perguruan tinggi swasta di kawasan itu.
Padahal di sepanjang jalan itu berderet lembaga pendidikan, SMA 1, II, SMK, SMPN 2, MAN 1, SMK Muhammadiyah, SMK NU, Kantor PLN, Kantor PN, Kantor Kejaksaan Negeri, Kantor Kementerian Agama, KUA Kecamatan Kota, Samsat, Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta kawasan perumahan Jetis Indah dan perumahan lainnya.
Sukiman Kepala Badan Lingkungan Hidup (BKD) dikonfirmasi Surya Selasa (22/1/2013) siang mengaku kaget dengan kenyataan itu. Secepatnya ia berjanji segera berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menangani masalah tersebut.”Secepatnya saya akan rapatkan,”kata Sukiman.
Sementara itu Sukiman tetap melanjutkan acaranya membuka workshop LGC III di ruang Sabha Dyaksa.
Dikatakan, tahun lalu setiap kecamatan sudah menyertakan satu RT menjadi peserta perintis dalam Program Lamongan Green and Clean (LGC). Tahun ini, panitia LGC targetnya lebih tinggi, tiap kecamatan harus memiliki Bank Sampah.
“Masing-masing kecamatan di tahun ini ditargetkan ada satu Bank Sampah. Bukan hanya itu, diharapkan lewat LGC jilid III akan terbentuk 182 Bank Sampah yang professional, “ ujarnya.
Sedangkan evaluasi terkait pemilahan sampah di Program LGC tahun lalu, ternyata masih ada yang belum memisahkan antara sampah organik dengan yang anorganik. “Saya berharap nanti semua sampah sudah terpilah sebelum diproses, “pintanya.
Selain lomba LGC pemukiman untuk tingkatan maju, berkembang dan perintis, LGC tahun ini juga melombakan untuk tiga kategori lainnya. Yakni Lomba Bank Sampah, Green School dan Green Office. “Khusus untuk Lomba Green Office, Kantor BLH tidak akan ikut serta agar tidak menimbulkan polemik. Tapi tentu meski tidak peserta Kantor BLH akan kami tata yang sebaik mungkin, “ungkapnya.
Semua calon peserta LGC III diberikan pedoman teknis terkait materi penjurian masing-masing kategori. “Lamongan tahun ini targetkan bisa memboyong Adipura Kencana. Karena itu saya jamin penjurian LGC akan berlangsung fair. Mereka nanti yang dinyatakan juara saya jamin memang pantas menjadi juara, “ tegas dia.
Pada LGC II tahun lalu sukses didukung peran serta 4.642 kader lingkungan di Kota Lamongan. Bahkan partisipasi masyarakat sangat tinggi, mencapai sebesar Rp 2,320 miliar. Sedangkan nilai ekonomis dari pengelolaan Bank Sampah berupa sampah kering mencapai Rp 245 juta dan Rp 177 juta untuk sampah basah
- See more at: http://surabaya.tribunnews.com/2013/01/22/lgc-iii-digelar-jalan-veteran-malah-jorok#sthash.9alrBIfR.dpuf
Home »
politik hukum dan pemerintahan
» LGC III Digelar, Banyak Jalan beletotan tanah
LGC III Digelar, Banyak Jalan beletotan tanah
Written By Unknown on Tuesday, January 22, 2013 | 3:34 AM
Labels:
politik hukum dan pemerintahan
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !